MAKASSAR, UJUNGJARI--Pegiat hukum Sulawesi Selatan ikut angkat bicara terkait penanganan kasus dugaan korupsi proyek
pembangunan gedung pascasarjana UIN Alauddin Makasar yang tengah diusut penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Sulsel.
“Kami minta KPK untuk segera mensupervisi penanganan kasus yang menghebohkan dunia pendidikan ini,” tegas pegiat hukum, Malaba yang juga mantan Direktur Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum HMI Gowa Raya, Kamis (7/12/2023).
Menurut Malaba, Kasus ini telah bergulir sejak 7 bulan lalu, dimana pihak Polda Sulsel telah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pimpinan bagian proyek hingga pejabat kampus UIN Alauddin Makassar. Namun hingga saat ini, progres penanganan perkara itu terkesan berjalan sangat lamban.
Menurut Malaba, penyelidikan kasus ini sejatinya berjalan, efisien, proporsional serta transparan. Dengan begitu, publik trust atau kepercayaan publik Sulsel terhadap institusi Polri bisa semakin meningkat.
“Intinya kami dengan tegas meminta agar kasus ini diusut tuntas. Dan semua pihak yang terbukti terlibat harus diproses hukum,” tegas Malaba.
Diketahui, Seperti yang dilansir dari www.detik.com, 28 Agustus 2023 lalu, polisi menegaskan ada kelebihan pembayaran dalam proyek pembangunan gedung pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Polisi juga mengungkap bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan gedung tidak sesuai spesifikasi.
Kelebihan pembayaran tersebut berawal dari laporan masyarakat. Pihak penyidik lalu melakukan pengembangan dengan memeriksa 6 saksi dan menemukan adanya dugaan kelebihan anggaran yang disalurkan ke kontraktor.
Sementara itu, dari fajar.co.id di laman LPSE Kemenag, tanggal 10 Agustus 2023, proyek ini dikerjakan tahun 2019, 2021 dan terakhir 2022. Bangunan gedung pascasarjana tersebut terletak di kampus 2 UINAM, Jalan HM Yasin Limpo, Samata, Kabupaten Gowa.
Pada tahun 2019, proyek dimenangkan oleh PT Mari Bangun Nusantara dengan harga penawaran Rp3,81 miliar.
Pada tahun 2021, kontruksi dilanjutkan di mana lelang dimenangkan PT Wirabaya Nusantara Permai dengan harga penawaran Rp7,07 miliar.
Terakhir, gedung pascasarja dikerjakan tahun lalu oleh pemenang lelang PT Alqybar Resky Mandiri dengan harga penawaran Rp14,86 miliar. Khusus untuk tahun 2022, lelang diikuti 150 perusahaan. Namun, hanya 18 perusahaan yang mengajukan penawaran dan memasukkan dokumen. (*)