MAKASSAR, UJUNGJARI— Salah satu tingkat kerawanan setiap hajatan pemilu yakni tahapan pengawasan logistik. Kerawanan inilah yang dinilai sebagai sebuah kekhawatiran bisa berpotensi terjadi pada Pemilu 2024 mendatang. Kondisi ini kemudian disikapi pihak Bawaslu Kabupaten Barru untuk menggelar Sosialisasi Indeks Kerawanan Pemilu( IKP) pada Tahapan Pengawasan Logistik.
Sosialisasi ini digelar pihak Bawaslu Barru dari tanggal 22 hingga 23 November 2023 di hotel Mercure Makassar yang diikuti para anggota Bawaslu, pengurus Panwascam, anggota PPK. Bahkan ikut juga dihadiri Ketua KPU Barru Abdul Sapa bersama Komisioner KPU H Abdul Mannan.
Ketua Bawaslu Barru Najamuddin yang dihubungi mengakui kalau pihaknya menggelar Sosialisasi ini karena memiliki nilai sangat urgen sebagai salah satu dari tahapan pemilu.
“Tahapan pengawasan logistik itu moment penting untuk dibahas bersama. Makanya kami menghadirkan seluruh perangkat penyelenggara Pemilu karena logistik memiliki potensi sangat rawan sehingga membutuhkan pengawasan bersama,” ucap Najamuddin.
Berbagai curhat disampaikan para anggota PPK hingga Panwascam terkait potensi kerawanan dalam tahapan pengawasan logistik.
Tingkat kerawanan yang paling disoroti para peserta sosialisasi yakni pergeseran logistik seperti pendistribusian kotak suara, penulisan berita acara, kondisi cuaca hingga dukungan pihak pengamanan pemilu.
Anggota Panwascam juga menyarankan agar format C1 Plano juga ditayangkan bersama format C1 Hologram
Sosialisasi yang juga dihadiri Ketua Komisioner KPU Barru Abdul Sapa bersama anggota KPU lainnya H Abdul Mannang.
Ketua KPU.Barru Abdul Sapa juga menjelaskan jika perhari ini sudah ada beberapa bahan logistik pemilu di gudang logistik KPU seperti bilik suara dan beberapa bentuk logistik lainnya.
“Mari kita mengawal tahapan ini dan ikut melakukan pengawasan terhadap distribusi logistik tersebut,” ujar Sapa.
Salah satu narasumber yang tampil membawakan materi disesi terakhir Sosialisasi ini yakni Anggota Bawaslu Kabupaten Barru, Farida.
Dalam penjelasan materi yang dibawakan Farida. Beberapa potensi kerawanan dalam tahapan pendistribusian logistik dijelaskan secara runtut komisioner Bawaslu ini.( Udi)