MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Pemadaman yang bergilir yang terjadi di Makassar terjadi akibat berkurangnya suplai listrik yang dihasilkan pembangkit selama kemarau.

Sejumlah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tidak bisa beroperasi maksimal karena volume air yang berkurang.
Menyikapi persoalan tersebut, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto memandang penting untuk mencari sumber energi listrik alternatif yang baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu yang bisa dibangun adalah pembangkit listrik tenaga surya (panel surya). Danny mengatakan Indonesia bisa mencontoh negara Singapura yang telah mengadopsi sistem ini lebih dahulu.

“Kan banyak itu, bisa investor untuk panel surya di laut, seperti di Singapura itu kan di laut dia buat,” beber Danny.

Menurutnya kondisi ini seyogianya menjadi peluang bagi Makassar untuk mendorong penyediaan investasi berbasis energi di Makassar. Sebagai bagian dari program jangka panjang pemenuhan energi. Pasalnya kata Danny ini sudah cukup merugikan masyarakat.

Selain banyaknya barang elektronik yang mengalami kerusakan. Masyarakat masih harus menanggung biaya listrik tanpa kompensasi.

“Itulah hal-hal yang tidak mengenakkan saya, sebagai penanggung jawab kota, saya pasti bersama-sama dengan penderiataannya masyarakat Makassar,” tegas ayah tiga anak ini.

Selain tenaga surya, Danny mengatakan Pengelolaan Sampah Berbasis Energi Listrik (PSEL) juga bisa menjadi alternatif lainnya untuk menambah kebutuhan tenaga di Makassar.

Bahkan ini bisa menyuplai sekitar 18 megawatt, jika ini berhasil dirampungkan Pemkot makassar.

“Sekarang tidak surplus lagi. Nah kesempatan bagi PSEL meningkat (suplai listrik Makassar), ini kan bisa dapat 18 megawatt,” bebernya.

Sementara itu, soal defisit energi ini, PLN juga telah mencari solusi tengah akibat dampak pemadaman. Yaitu dengan memberikan kompensasi ke masyarakat.

“Jadi kami akan tindaklanjuti dengan sedikit memberikan bantuan tekait damapak sosial tersebut,” ujar Manager PLN UP3 Makassar Selatan Ari Tirtaprawita. (rhm)