ikut bergabung

TPPS Gowa Analisis Kasus Stunting, Cari Penyebab, Risiko dan Cara Cegah Efektif


TEMU. Para peserta yang hadir dalam pertemuan audit kasus stunting tingkat Kabupaten Gowa. (foto/ist)

Sulsel

TPPS Gowa Analisis Kasus Stunting, Cari Penyebab, Risiko dan Cara Cegah Efektif

GOWA, UJUNGJARI.COM — Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa melakukan analisis kasus-kasus stunting mulai dari apa penyebabnya, bagaimana risikonya sampai pada cara dan upaya apa yang dilakukan untuk mencegahnya.

Hal itu disampaikan TPPS dalam pertemuan Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Gowa yang digelar TPPS Gowa di Hotel Prima Makassar, Selasa (31/10) lalu.

Terkait ini Ketua TPPS Gowa yang juga adalah Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni kepada media mengatakan, untuk menghilangkan kasus stunting (kekerdilan) ini di Gowa, pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri. Karena itu, pentingnya kolaborasi dari seluruh pihak dalam menurunkan angka stunting di Gowa.

“Kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis kasus-kasus stunting yang ada di Kabupaten Gowa, untuk mengetahui penyebab, faktor-faktor risiko dan upaya pencegahannya sehingga tidak akan ada lagi penambahan kasus stunting baru. Namun semua itu tidak dapat terlaksana jika tidak berkolaborasi dan berkontribusi aktif,” kata Rauf.

Rauf pun menyampaikan para dokter di Puskesmas harus mampu menjadi garda pertama dalam penentuan diagnosa dan treatment kepada ibu hamil, baduta (bayi dua tahun) dan balita (bayi lima tahun) sehingga penanganan dini gangguan tumbuh kembang dalam periode 1000 hari pertama kehidupan (bayi) dapat dioptimalkan.

“Saat ini angka stunting kita masih di angka 33 persen. Ini menjadi pertanyaan bagi kita semua apakah semua sudah bekerja maksimal atau tidak. Karena itu, semua berkumpul dalam pertemuan ini untuk bisa berkolaborasi bersama agar angka ini bisa kita kendalikan dan di tahun 2024 bisa memenuhi target nasional yaitu 14 persen,” kata Wabup.

Baca Juga :   Kajari Lutra Minta Tim PAKEM Pro Aktif Lakukan Pengawasan

Selain semua pihak, paling inti dalam pencegahan stunting itu adalah peran para tenaga pelaksana gizi yang bertugas di lapangan. Tenaga gizi ini harus secara aktif melakukan pemantauan, penemuan-penemuan kasus. Hal tersebut penting untuk mendeteksi dini gangguan tumbuh kembang anak.

Kepala UPTD Koordinator Balai Penyuluh KB pun diminta agar mengkoordinir PKB dan PLKB serta Tim Pendamping Keluarga di desa dalam melakukan pendampingan dan KIE perubahan perilaku pencegahan stunting.

“Peran semua lintas sektoral termasuk SKPD terkait tentu sangat dibutuhkan dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gowa, sehingga saya mengimbau agar kita dapat menjalin kolaborasi dan kerjasama yang baik dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Gowa,” ucap Wabup.

dibaca : 136

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top