Berita
Pj Sekprov Buka Kick Off Meeting Pengembangan Sistem Komunitas Cerdas Iklim DAS Saddang
Oleh karena itu, saat musim hujan, periode musim hujan menjadi lebih pendek, jumlah hari hujan berkurang tetapi dengan intensitas yang lebih tinggi. Akibatnya, banjir bandang pun akan lebih sering terjadi. Sebaliknya ketika musim kemarau, periodenya menjadi lebih panjang dan mengakibatkan kelangkaan air. Hal ini menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Petani mengalami minus air.
“Hari ini, kita bersama-sama untuk mengidentifikasi langkah-langkah konkrit yang dapat kita ambil untuk melindungi masyarakat kita, lingkungan alam, dan sumber daya kita dari dampak buruk perubahan iklim. Peran pemerintah menjadi penting dalam hal menangani isu perubahan iklim,” ungkapnya.
Dalam acara kick-off ini, diharapkan kegiatan ini akan membantu dalam menyebarkan informasi, membangun kesadaran, dan mengkoordinasikan tindakan yang diperlukan. Kolaborasi pentahelix menjadi kunci dalam menghadapi ancaman bahaya perubahan iklim, dimana setiap stakeholder harus berkontribusi dalam upaya penanganan perubahan iklim.
“Untuk itu, kita berharap agar semoga kegiatan-kegiatan seperti ini, dapat memberikan dampak positif dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Sulewesi Selatan. Kami percaya bahwa dengan kerja sama, kita akan dapat menciptakan solusi yang cerdas dan efektif untuk meningkatkan ketahanan iklim di daerah aliran sungai,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Kabid Perekonomian dan SDA Bappelitbangda Provinsi Sulsel Inyo, Kepala Bappelitbangda Kabupaten/Kota se-Sulsel, hadir via zoom meeting Direktur Eksekutif Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan Laode Syarif. (drw)
dibaca : 157