MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Sekretaris Daerah Kota Makassar, Muh Ansar memimpin Rapat Koordinasi bersama Asian Development Bank (ADB), Rabu (25/10) di Ruang Sipakalebbi, Lantai 2 Pemkot Makassar.
Rakor itu untuk membahas persiapan pelaksanaan tahap operasional dan pemeliharaan dalam rangka Review Mission oleh ADB Indonesia Resident Mission untuk Metropolitan Sanitation Management and Investment Project (MSMIP).
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting perwakilan Pemerintah Pusat, yakni Bappenas, Kementerian Keuangan, Kemendagri, Kemen PUPR, Balai PPW Sulsel, Tim Pendamping Kegiatan MSMIP, ADB, Konsultan PISC MSMIP, USAID IUWASH TANGGUH, Kontraktor Pelaksana PT. PP dan PT Waskita Karya termasuk Kepala Dinas PU Makassar, Zuhaelsi Zubir ST.MT, Kepala Bappeda, Dirut PDAM, Kepala UPT BLUD PAL DPU Makassar, Kepala BPKAD Makassar, Anggota LPMU, dan PPMU MSMIP Kota Makassar.
Salah satu tujuan dari rapat koordinasi ini adalah untuk memastikan bahwa infrastruktur Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) yang sedang dibangun akan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Perwakilan Kemenkeu mengingatkan semua pihak yang terlibat untuk menjaga koordinasi, kolaborasi, dan integritas dalam melaksanakan pembangunan ini, karena proyek pengelolaan air limbah ini dianggap penting dan memerlukan peran serta masyarakat.
Afiana dari Bappenas juga memberikan informasi bahwa Proyek MSMIP telah direncanakan sejak tahun 2014, dan meskipun ada kondisi-kondisi yang di luar perencanaan, penting untuk memastikan bahwa proyek ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemda diharapkan dapat memanfaatkan dan memelihara infrastruktur yang ada.
Selain itu, Kepala Balai PPW PUPR, Asyiri, memberikan paparan mengenai progres proyek MSMIP yang telah mencapai 97,75 persen dan disesuai rencana akan mencapai 100 persen pada November mendatang.
Rapat koordinasi ini menjadi langkah penting dalam memastikan kesuksesan dan kualitas proyek pengolahan air limbah domestik yang berdampak besar bagi Kota Makassar dan masyarakatnya.
Dwityo Akoro, salah seorang tim pendamping kegiatan MSMIP membahas beberapa aspek kunci proyek. Diantaranya target dari proyek ini adalah hasil yang maksimal.
Dia juga menekankan keberlanjutannya seperti apa.
“Dalam hal ini, penting untuk merencanakan pemeliharaan dan keberlanjutan proyek hingga Desember 2024,” ungkap Dwityo.
Dia juga mengingatkan sejumlah poin penting lainnya seperti regulasi, tarif khusus untuk keluarga miskin dengan kepala keluarga perempuan. Upaya memberikan akses yang adil dan merata bagi semua lapisan masyarakat.
Pengaturan kerjasama antar institusi pengelola SPALD (Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik).
Kampanye dan Sosialisasi untuk Sanitasi Ramah Lingkungan (SR). Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sanitasi yang baik dan benar.
Sementara itu Olin dari ADB menyampaikan ke persoalan regulasi dan hukum yang mengatur proyek ini.
Mulai dari regulasi tarif, regulasi khusus terkait sanitasi ramah lingkungan, pembuangan tinja, hingga penetapan sanitasi ramah lingkungan dengan fokus pada kawasan-kawasan pemukiman padat penduduk.
Sekda Kota Makassar, Muhammad Ansar, mengatakan masa pemeliharaan sampai Desember 2024 hingga stakeholder terkait harus memastikan pemeliharaan proyek hingga batas waktu yang ditentukan.
Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum Makassar, Zuhaelsy Zubir menyampaikan kesiapan Pemerintah Kota Makassar dalam mendukung keberlangsungan proyek MSMIP.
Pihaknya akan menganggarkan biaya instalasi sambungan rumah dari pipa induk ke rumah warga masyarakat dan menyampaikan upaya dinas pekerjaan umum dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Menurutnya, rapat koordinasi ini adalah langkah penting dalam menggarap proyek sanitasi yang sangat vital bagi Kota Makassar dan warganya.
“Dengan kolaborasi dan perencanaan yang baik, diharapkan proyek ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat,” tandasnya. (rhm)