GOWA, UJUNGJARI.COM — Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memuji para petani di Kabupaten Gowa sebab meski sedang dalam masa kekeringan akibat dampak Elnina saat ini, petani Gowa masih saja bisa panen padi.
Pujian dan apresiasi itu disampaikan Pj Gubernur Sulsel saat hadir dan ikut memanen padi hasil Gerakan Percepatan Tanam (Gertam) sebagai antisipasi Iklim Elnino yang dilaksanakan di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sabtu (21/10) lalu.
Persawahan hasil pengembangan Gertam 2023 ini di atas lahan seluas 250 hektar sawah, kini sudah panen. Pj Gubernur pun ikut panen bersama Pemkab Gowa diwakili Pj Sekretaris Kabupaten Gowa Abd Karim Dania dan masyarakat di wilayah Bajeng.
Bahtiar menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh petani di Kabupaten Gowa sebab petani di Gowa khususnya di Bajeng ini bisa panen padi di tengah krisis air di banding daerah lainnya di Sulsel.
“Atas nama pemerintah provinsi, saya mengucapkan terima kasih atas kerja luar biasa petani kita. Ini perlu disupport karena meskipun sedang di masa kekeringan, tapi petani Bajeng justru bisa tetap panen raya. Karena itu, petani harus disupport dengan ketersediaan pupuk, air, penjualan dan menjaga tanaman dari serangan hama. Petani memenuhi kebutuhan masyarakat yang,” kata Bahtiar.
Apresiasi Pj Gubernur ini disambut hbagat Pj Sekretaris Kabupaten Gowa Abd Karim Dania. Karim mengatakan program ini ada berkat kolaborasi seluruh pihak, khususnya bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan provinsi sehingga hari ini bisa dilakukan panen raya.
“Tentu kami berterimakasih kepada pemerintah provinsi karena telah mensuport dengan memberikan bantuan bibit hibrida kepada masyarakat kami. Semoga kedepan terus memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian untuk mendukung peningkatan produksi padi di Gowa,” kata Karim.
Dipaparkan Karim, luas baku sawah di Gowa mencapai 32.903 hektare dengan indeks pertanaman IP200 dan IP300. Dimana khusus Kecamatan Bajeng memiliki luas baku sawah 3.004 hektare dengan indeks pertanaman IP300.
“Produksi padi dan tanaman pangan lainnya dapat meningkat signifikan jika kolaborasi antara penyuluh dan petani berjalan maksimal, sehingga mari kita selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik menuju pertanian yang maju, mandiri dan modern,” kata Karim.
Dikatakan, Gertam ini dilakukan sebagai upaya dalam mengatasi kekeringan. Pasalnya dalam program yang merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten ini memberikan bantuan bibit unggul yang masa panennya hanya berkisar 70-75 hari.
“Pemerintah Kabupaten Gowa melakukan berbagai upaya dalam mengatasi Elnino, selain Gertam, kita juga mengadakan sumur bor dan pompanisasi,” tambah Karim.
Selain di Bajeng, Gertam juga dilakukan di beberapa kecamatan yang memiliki kondisi tanah yang subur dan memiliki potensi air yang banyak seperti Kecamatan Bajeng Barat, Bontonompo, Bontonompo Selatan, Barombong, Pattallassang dan Bontomarannu.
“Gertam ini memang baru pertama dilakukan dan di hampir seluruh kecamatan dataran rendah. Bukan hanya bibitnya yang bagus tapi juga butuh perlakuan khusus agar bisa tumbuh dengan baik sesuai target yang ada. Insyaallah November nanti hampir semua kecamatan kita lakukan panen,” tambahnya.-