GOWA, UJUNGJARI.COM — Ratusan personel Divif 3 Kostrad dan organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan serta pelajar bahu membahu membersihkan kanal di Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Kamis (12/10) pagi.
Kanal yang terbentang dari arah tugu Patung Massa Jl Kacong Dg Lalang kurang lebih 3 Km ke Jl Tun Abd Razak (Hertasning Baru) Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ini jadi sasaran kerja bakti para anggota Divif 3 Kostrad. Seluruh sampah dan tanaman air liar di kanal dibersihkan. Di bantaran kanal pun tak luput dari aksi bersih-bersih tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembersihan kanal dari tanaman dan sampah pengotor dan penghambat aliran air ini dilakukan TNI AD khususnya Divif 3 Kostrad dalam rangkaian kegiatan Peduli Lingkungan Indonesia Maju HUT TNI ke 78.
Selain membersihkan kanal, juga dilakukan penanaman sebanyak 250 bibit pohon sukun. Bibit pohon sukun ini ditanam di pinggiran kanal atau bantaran kanal dengan tujuan jika pohon itu tumbuh akan mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat sekitar.
Manfaatnya antara lain, masyarakat dapat menikmati buah sukunnya, suasana bantaran kanal menjadi teduh dan kehadiran pohon ini akan mampu menjaga resapan air tanah. Penanaman ini dibarengi pembersihan tanaman-tanaman liar seperti eceng gondok, kangkung air dan rumput air serta sampah-sampah plastik yang terbuang ke kanal.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Staf Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kas Kostrad) Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa bersama Pj Gubernur Sulsel diwakili Arwien Azis, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, Pangdivif 3 Kostrad Mayjen TNI Choirul Anam, Dandim 1409 Gowa Letkol Inf Muhammad Isnaeni Natsir serta jajaran perwira tinggi Divif 3 Kostrad lainnya.
Sebelum menanam bibit pohon sukun, Kas Kostrad Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa bersama-sama pejabat pemerintahan dan perwira TNI dan Polres Gowa yang ada menyerahkan paket sembako kepada 100 orang warga kurang mampu di Kecamatan Somba Opu serta memantau kerja bakti pembersihan bantaran kanal dengan mengendarai sepeda motor trail. Terlihat ratusan personel Kostrad menyebar membersihkan. Ada yang di sepanjang jalur jalan bantaran kanal dan sebagian lainnya masuk ke kanal dengan air sebatas pinggang. Mereka membersihkan tanaman eceng gondok, kangkung rambat, rumput liar serta sampah-sampah yang terbuang ke kanal.
Kas Kostrad Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa kepada media usai menanam pohon sukun mengatakan, kegiatan yang dilakukan Kostrad ini dalam rangkaian Peduli Lingkungan untuk Indonesia Maju.
“Yang mendasari kegiatan karya bakti Kostrad ini yang pertama adalah sesuai pemerintah KSAD dan Panglima TNI bahwa TNI hadir di tengah-tengah masyarakat untuk jadi solusi dalam setiap persoalan masyarakat. Dan persoalan yang sederhana namun serius dan jadi program unggulan TNI AD saat ini adalah persoalan air bersih. Kita lihat disini sumber-sumber air yang ada dengan kondisi yang ada saat ini dipadati eceng gondok dan tanaman liar lainnya. Jelas ini akan berpengaruh terhadap kualitas air dan ketersediaan air yang sangat dibutuhkan. Apalagi dalam suasana Elnino seperti ini masyarakat sangat sangat butuh air, ” kata Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Dasar kedua kata Kas Kostrad adalah adanya kepedulian Kostrad meskipun Kostrad bukan kesatuan kewilayahan atau kesatuan teritorial.
“Disini Kostrad mengajak kita semua untuk bersama-sama dengan aparat pemerintah, TNI-PolRI, satuan kewilayahan serta OKP Ormas untuk membangun rasa kepedulian. Makanya Kostrad disini ingin mengajak kita semua untuk peduli dari hal-hal yang kecil ini seperti air, pohon dan ketahanan pangan. Sehingga dari yang kecil-kecil ini kita bisa selesaikan semoga tidak jadi persoalan besar bagi bangsa dan negara ini, ” kata Kas Kostrad lagi.
Terkait penanaman ratusan bibit pohon sukun di sepanjang bantaran kanal Gowa, menurut Kas Kostrad sangat pas dan tepat. Pasalnya menurut mantan Danrem Sulteng ini, kanal di Gowa sangat standar. Aman dari hunian-hunian liar.
“Saya lihat kanal di Gowa ini sangat standar karena bantaran kanal ini tidak ditempati oleh rumah-rumah liar penduduk dan ini sangat bagus. Beda di Karawang, disana kami kesulitan memindahkan rumah-rumah liar penduduk yang mendiami bantaran kanal. Ini juga yang menjadi hal yang harus dipikirkan bagaimana kita mencari solusi yang terbaik sehingga masyarakat bisa hidup tanpa harus menetap di bantaran sungai, ” kata Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Kas Kostrad mengatakan, ke depan ini situasi lingkungan, situasi sosial masyarakat ini, akan semakin dinamis.
“Karena itu butuh kebersamaan kita, butuh kolaborasi kita, butuh kepedulian kita. Saya mengajak kepada segenap komponen baik itu sipil, militer, teman-teman wartawan juga, mari kita semakin gelorakan gotong royong, kebersamaan, kepedulian, saling membantu karena ini yang dibutuhkan saat ini untuk mengatasi setiap permasalahan yang terjadi di negara kita, ” tambah Kas Kostrad. –