Dituding Abaikan Tugas Pokok Sebagai Kasek SMPN 2 Galesong, Syamsul: Itu tidak Benar

TAKALAR,UJUNGJARI--Kinerja Kepala Sekolah serta sejumlah guru pengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Galesong, Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, menuai sorotan, Selasa (11/10/2023).

Pasalnya, Kepala SMPN 2 Galesong Syamsul dinilai tidak fokus menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) sebagai kepala sekolah, lantaran terlalu sibuk mengurusi urusan para pedagang yang berjualan di dalam area sekolahnya. Bukan hanya itu, yang bersangkutan juga dinilai memanfaatkan tenaga sejumlah guru untuk mengelola kantin.

“Biasanya, kalau bel tanda masuk berbunyi, beberapa guru justru masih terlihat sibuk menghitung uang hasil penjualan dagangannya,” kata Penggiat Sosial di Takalar, Alamsyah Rustam SH, yang akrab disapa Bonni.

“Yang lebih konyolnya lagi, pedagang kaki lima yang berjualan di luar pagar sekolah pun harus membayar setoran  ke pihak sekolah, sebesar Rp 10.000 per hari, sehingga kuat dugaan kepala sekolah SMPN 2 Galesong memanfaatkan jabatan,” kata Bonni.

Alamsyah menegaskan, tugas kepala sekolah adalah melakukan pengawasan serta pemantauan saat proses belajar mengajar berlangsung. Kepala sekolah juga, kata Alamsyah, berkewajiban meningkatkan sinergitas serta kekompakan tenaga didik di sekolahnya untuk menggenjot mutu pendidikan siswa dan siswi.

Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 2 Galesong, Syamsul yang dikonfirmasi via telepon seluler menampik tudingan yang dialamatkan kepadanya.

“Terima kasih Adinda, karena kami dihubungi dan dikonfirmasi terkait adanya aduan bahwa kami ada tugas tambahan kepada guru. Diketahui, di kantin itu ada tenaga sukarela bukan ASN, dan kalau pun ada ASN atau guru defenitif yang ada di kantin itu seka dar nongkrong Pak. Bukan dia yang jualan, dan ini juga kantin kan program dari Kejagung terkait Kantin Kejujuran,” kilah Syamsul. (sahabuddin jaya)