GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa ikut melakukan penandatanganan kesepakatan bersama penyediaan aksesibilitas angkutan kargo ekspor udara secara langsung (Direct Flight) dari Makassar ke luar negeri.
Penandatanganan ini dilakukan bersama PT Rusky Aero Indonesia Raindo United Services dengan melibatkan 24 kepala daerah di Sulsel diantaranya Walikota Makassar dan Bupati Gowa di Terminal Kargo Freighter PT Angkasa Pura Logistik Makassar, Rabu (4/10) siang.
Pada penandatanganan kerjasama tersebut, juga dirangkaikan dengan launching ekspor kargo udara secara langsung (Direct Flight) dari Makassar ke luar negeri dengan pesawat kargo PT Rusky Aero Indonesia Raindo United Services oleh Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin.
Bupati Gowa diwakil Wakili Bupati Abd Rauf Malaganni mengatakan, kesepakatan bersama ini merupakan kerjasama terkait masalah ekspor yang nantinya ketika ada produk unggulan Kabupaten Gowa, pemerintah sudah tidak susah lagi untuk melakukan kerjasama ke luar negeri. Sebab dari program tersebut ada yang menjembatani melalui perusahaan tersebut sehingga melalui kerjasama tersebut tentunya Kabupaten Gowa siap untuk melakukan ekspor produk-produk unggulannya.
“Alhamdulillah sudah ada peluang ekspor produk-produk kita. Intinya kita siap lakukan ekspor produk unggulan dari berbagai kecamatan yang ada,” kata Rauf.
Rauf mengakui, Kabupaten Gowa cukup sering melakukan ekspor produk unggulan hingga ke luar negeri, namun pasca Covid-19 melanda tingkat ekspor produk pun menurun.
“Dengan adanya kerjasama ini kita berharap dapat menggeliatkan lagi produk-produk UMKM di Gowa. Kita akan mengekspor lagi produk unggulannya, ” kata Wabup Gowa usai penandatanganan.
Terpisah, Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Ekspor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa Hamriani Hamzah menjelaskan bahwa berbagai produk unggulan Kabupaten Gowa sudah menembus pasar dunia.
Produk unggulan Gowa itu antara lain getah pinus, telur ikan terbang, kopi luwak dan ikan asap.
Untuk getah pinus, kata Hamriani, hingga saat ini masih diekspor ke India, Rusia, China dan Malaysia. Sedangkan telur ikan layang dari Kecamatan Bontomarannu diekspor ke China dan Taiwan. Kopi luwak dari Kecamatan Tinggimoncong diekspor ke Singapura dan Hongkong serta ikan asap dari Kecamatan Barombong diekspor langsung ke Peru.
“Untuk kedepannya, produk markisa, sarabba dan madu akan didorong untuk mendapatkan buyer di Hongkong karena secara kemasan, uji laboratorium serta kontinuitas produksi sudah bagus dan memenuhi standar ekspor, ” kata Hamriani.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pada kesempatan itu mengatakan, Makassar dulunya merupakan pusat dagang dunia sebelum kemerdekaan, sehingga melalui program ini dirinya akan menjadikan Makassar kembali sebagai pusat dagang dunia.
“Kondisinya kini terjadi kemunduran lantaran cukai dari Makassar cukup tinggi, makanya harus ada pusat perdagangan alternatif. Sehingga untuk merebut kejayaan itu kembali Pemprov Sulsel kembali menciptakan peluangnya, mengakses kembali jalur laut, darat dan udara,” kata Bachtiar.
Pihaknya juga kedepannya menargetkan program tersebut tidak hanya melibatkan lima negara, tapi juga dapat melibatkan 65 negara dari 200 negara di dunia. –