JAKARTA, UJUNGJARI.COM– Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian (PPVTPP) akan menggelar kegiatan Agriculture Investmen Forum dan Exibition (AIFE) di Mojokerto, Jawa Timur.

Penyelenggaraan AIFE ini diharapkan akan memudahkan para investor untuk berinvestasi di sektor pertanian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono mengatakan peluang investasi pertanian sangat besar karena Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam melimpah.

Dia mengatakan kemudahan perizinan terus dilakukan melalui penyederhanaan regulasi seperti Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) serta perbaikan sistem dan peningkatan sarana prasarana SDM untuk memastikan bahwa seluruh layanan perizinan cepat, mudah dan tepat.

“Karena itu harus ada upaya konkrit dalam meningkatkan investasi pertanian ke depan. Untuk itu, kita harus menyusun konsep dan menyiapkan strategi merangkul investor.

Investor yang akan menanamkan modalnya di bidang pertanian pasti akan melihat sejauh mana regulasi untuk berinvestasi,” ungkap Kasdi saat memberikan arahan pada Workshop “Potensi dan Peluang Investasi Pertanian”, Jumat, 29 September 2023.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), selama tahun 2014-2022 realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh secara signifikan dari nilai Rp13 triliun menjadi Rp43.5 triliun dengan rata-rata sebesar 28%.

Memang pada tahun 2020 – 2021 sempat terjadi penurunan akibat pandemi covid-19. Namun pada tahun 2022 nilainya kembali meningkat.

Sementara itu, kata Kasdi, pertumbuhan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 2015-2022 rerata mencapai 3,59 persen. Pada tahun ini, diproyeksikan target PMA mencapai 1,86 miliar dollar AS. Sementara untuk tahun depan, target investasi dapat mencapai sebesar 1,93 miliar dollar AS.

“Jika kita melihat produk domestik bruto (PDB) pertanian, angkanya terus tumbuh secara konsisten, padahal industri lainnya menunjukkan kontraksi yang cukup dalam. Tapi pertanian tumbuh sebesar 16,24 persen di triwulan II tahun 2022,” katanya.

Di sisi lain, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena ditopang program Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks).

Begitu juga dari sisi kesejahteraan petani. Pada Agustus kemarin, NTP mencapai 111,85 dan NTUP mencapai 112,55.

” Dari data tersebut, sektor pertanian terbukti tangguh selama pandemi. Sektor pertanian terus tumbuh positif secara konsisten, dibandingkan sektor lainnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala PPVTPP Leli Nuryati mengatakan bahwa pelayanan investasi pertanian akan dilakukan melalui business matching bersama para mitra dari seluruh Indonesia.

“Kami mengharapkan ada kerjasama dan kontrak antar investor dan mitranya. Jika belum ada, paling tidak sudah ada kesepakatan,” katanya.

Leli menambahkan, berdasarkan data investasi dari BKPM, ranah investasi pertanian berada pada budidaya dan hulu. Sedangkan pengolahan dan industri masuk dalam Kementerian Perindustrian, sementara ekspor dan impor di Kementerian Perdagangan.

“Ini juga menjadi penting diketahui para investor, karena banyak pelaku usaha yang belum mengetahui ranah investasi pertanian,” jelasnya.

AIFE direncanakan akan digelar pada tanggal 15-17 Nopember 2023. Pada kesempatan tersebut juga akan diluncurkan peluncuran Buku Investasi Pertanian. (BBB)