PANGKEP, UJUNGJARI— Puncak Perayaan Ulang tahun ke 23 Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa (KIKST) digelar di Auditorium Kantor Pusat PT Semen Tonasa, Kamis (14/9).

Perayaan HUT ini mengusung tema ‘Bersama KIKST menjadi Wanita Berdaya, Berkarya dan Berbudaya’. Kegiatan ini dihadiri oleh pembina KIKST yang juga Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, GM SDM dan Umum Luh Gede Januaty, serta para pembina, pengurus, dan ratusan anggota Kerukunanan Istri Karyawan Semen Tonasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara puncak ini semakin istimewa karena juga dihadiri oleh penasihat Ikatan Istri Karyawan Semen Indonesia, penasihat Forum Komunikasi Istri Karyawan Semen Padang, penasihat Ikatan Istri Karyawan Semen Gresik, penasihat Ikatan Istri Karyawan Semen Baturaja, penasihat Ikatan Istri Karyawan PT Solusi Bangun Indonesia, serta penasihat Ikatan Istri Thanglong Cement Company.

Penasihat Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa, Erni Meiyanti Asruddin, dalam sambutannya sangat mengapresiasi semangat dan kebersamaan serta kekeluargaan seluruh anggota KIKST dalam mendukung kegiatan ini.

“Usia 23 tahun telah kita lalui. Dan ini bukanlah waktu yang singkat. Tentu ada banyak hal dan pelajaran yang telah kita lalui. Besar harapan saya, agar kita semua dapat tumbuh menjadi wanita berdaya, baik untuk diri sendiri, keluarga dan lebih jauh lagi untuk masyarakat. Serta tak lupa, dapat menghasilkan karya-karya terbaik, dengan tetap tidak meninggalkan nilai-nilai bangsa kita, terlebih nilai-nilai Sulawesi Selatan,” ungkap Erni.

Sementara itu, penasihat Ikatan Istri Karyawan Semen Indonesia, Dewi Donny Arsal, mengungkapkan bahwa Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki perkembangan industri dan usaha yang sangat besar.

Sehingga potensi dan kesempatan untuk terus berkarya itu selalu ada. Ia berharap, adanya potensi usaha-usaha ini dapat terus dimanfaatkan, khususnya untuk ibu-ibu yang tergabung dalam Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa.

Karena wanita-wanita yang berdaya adalah wanita yang mampu mengidentifikasi potensi diri, mengaktualisasi, dan bisa memberikan manfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.

“Wanita berkarya adalah cerminan dari emansipasi wanita. Di mana saat ini, sudah banyak sekali wanita yang mampu menciptakan kesempatan dan peluang usaha bagi lingkungan sekitarnya. Dan wanita berbudaya adalah wanita yang memiliki pola pikir yang jauh ke depan. Di mana budaya di sini adalah fungsi untuk mengantar wanita itu sendiri dalam bertingkah laku dan bertindak,” ucap Dewi

Sementara itu Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, selaku Pembina KIKST dalam sambutannya mengatakan bahwa KIKST memegang peranan penting dalam menghimpun, membina dan memberdayakan istri karyawan PT Semen Tonasa dalam mendukung peningkatan kinerja perusahaan.

“Dalam rumah tangga, seorang istri memiliki peranan yang khas. Istri juga merupakan pondasi yang kokoh untuk membentuk keluarga terdidik, bahagia, sejahtera dan penuh kasih sayang. Karenanya saya mengharapkan dukungan ibu-ibu kepada suaminya masing-masing, terlebih di tengah persaingan yang sangat ketat di industri persemenan di Indonesia di tahun-tahun belakangan ini,” beber Asruddin.

Dengan usia KIKST yang semakin bertambah, Asruddin yakin dan optimis bahwa pengelolaan organisasi yang lebih profesional, disertai program-program pengembangan dan peningkatan kualitas anggota KIKST yang berkesinambungan, akan menjadikan anggota KIKST lebih mampu berkiprah secara aktif dalam memberikan kontribusi pemikiran, gagasan serta pandangan terhadap perkembangan perusahaan kedepannya.( Udi)