Site icon Ujung Jari

Dirjen Polpum Kemendagri Gelar Nasionalisme Goes To Campus, Rektor UNM Gelorakan Sikap Gotong Royong

MAKASSAR, UJUNGJARI – Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintah Umum (Dirjen Polpum) Kemendagri RI kembali menyasar perguruan tinggi dalam “Nasionalisme Goes To Campus”.

Kali ini, Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi tuan rumah dalam rangka mengoptimalkan Internalisasi Nilai Pancasila khususnya untuk menjaga pelaksanaan pemilu serentak yang damai Tahun 2024.

Nasionalisme Goes To Campus tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin yang juga Kepala Dirjen Polpum Kemendagri RI di Ballroom Lantai 2 Menara Pinisi UNM, Kamis (14/9/2923).

Menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Rektor UNM Prof Husain Syam, Kepala Badan Kesbangpol Sulsel Muhammad Firda dan Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli.

Rektor UNM, Prof Husain Syam yang didapuk sebagai narasumber pertama mengajak masyarakat khususnya mahasiswa untuk mengoptimalkan internalisasi nilai Pancasila dalam menjaga pelaksanaan pemilu serentak yang damai tahun 2024.

Salah satunya, menurut Rektor UNM, dengan mengaktualisasikan sikap gotong royong dan menjaga kebersamaan sebagai salah satu nilai yang terkandung dalam Pancasila.

“Perlu saya sampaikan bahwa jangan tiba-tiba menyampaikan kepada generasi muda bahwa Pancasila adalah falsafah negara. Tapi bagaimana menjelaskan apa isi yang terkandung dalam Pancasila itu, misalnya rasa gotong royong,” ujarnya.

Menurutnya, sikap gotong royong adalah warisan leluhur bangsa, dalam hal ini merupakan bentuk dialog karya yang perlu dihidupi dalam tradisi lokal demi terealisasinya ke-bhinekatunggalika-an yang dijiwai dalam Pancasila.

“Karena itulah ruang dialog yang dihayati dalam tradisi gotong royong menjadi paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, saya harap pemilu serentak 2024 mendatang tercipta sikap gotong royong itu dalam bangsa ini,” terangnya.

PHS sapaan akrab Rektor UNM ini juga menjelaskan implementasi sikap gotong royong layak didesiminasikan kepada bangsa di tengah arus globalisasi yang cenderungan menguatnya paham radikalisasi.

“Karena itu perlu kita jaga bersama rasa persatuan dan kebhinekaan, dan itu harus dimulai dalam kampus dengan mengajak seluruh elemen demi terwujudnya nilai-nilai Pancasila dalam membangun masa depan bangsa,” pungkasnya.
Humas Institusi UNM Burhanuddin mewartakan. (*)

Exit mobile version