PANGKEP, UJUNGJARI— Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM) gelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemkab Pangkep di Kantor Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepuluan, Rabu (30/8/2023).

FGD membahas pengentasan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah pesisir Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua LPPM UCM Dr. Yusuf, menyampaikan, Pengentasan kemisikinan ekstream perlu dilakukan beberapa hal. Pertama, verifikasi dan validasi data. Kedua, intervensi kebijakan.

“Kalau ini dilakukan dan teralisasi dengan baik, kami sangat yakin Pangkep akan pasti akan keluar dari kemisikinan eksream 2024,”katanya.

Berdasarkan data survey lanjutnya, dari 10 delapan sudah keluar dari kemiskinan.

“Nah kalau presentase 20 persen yang ada sekarang, kemungkinan besar 2024 mencapai 0 persen,”tambahnya.

Permasalahan saat ini lanjutnya terkait aksesibilitas, telah ditempuh dengan armada perhubungan laut. Kedua, sangat penting masyarakat miskin tepat sasaran. Ketiga, konvergensi berbagai pihak termasuk CSR.

“Kolaborasi yang sangat kita butuhkan, selain afirmatic action atau keberpihakan kepada masyarakat misikin,”tutupnya.( Udi)

Kepala Bappelitbangda Pangkep, Iman Takbir menjelaskan ada tiga strategi kebijakan dilakukan untuk penanganan kemiskinan ekstream.

Pertama, menurunkan beban pengeluaran. Melakukan intervensi program pemberian perlindungan jaminan kesehatan dan jaminan sosial masyarakat, pemberian bantuan baju seragam gratis bagi siswa SD dan SMP, bantuan SPP Gratis bagi masyarakat kurang mampu, bantuan pangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, jaminan ketenagakerjaan bagi pekerja rentan.

Kedua, Meningkatkan pendapatan masyarakat. Melakukan intervensi program bantuan peralatan dan permodalan bagi pelaku UMKM, hilirisasi produk-produk UMKM, bantuan pelatihan kerja bagi angkatan kerja produktif, khusus masyarakat pesisir pemberdayaan petambak garam melalui pembangunan rumah produksi garam

Ketiga, Mengurangi kantong-kantong kemiskinan. Melakukan intervensi program bantuan bedah rumah, peningkatan aksesibilitas transportasi dan komunikasi wilayah kepulauan, peningkatan jalan sentra produksi pertanian dan perikanan, penyediaan air layak minum wilayah kepulauan, peningkatan aksesibilitas jalan destinasi wisata.( Udi)