GOWA, UJUNGJARI.COM — Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni meminta guru dan orangtua untuk kolaborasi agar harapan untuk melahirkan anak didik yang berkualitas dan berakhlak bisa terwujudkan.
“Tidak boleh kita percayakan anak kita hanya kepada guru saja tapi memang kita sebagai orangtua juga harus berbuat yang terbaik karena kita orangtua yang pertama harus mendidik anak-anak kita di rumah dan mengawasi. Kalau kolaborasi antara guru dan orangtua tercipta maka insya allah anak-anak kita di masa depan di Kabupaten Gowa akan lebih baik dari hari ini, ” tandas Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni saat melaunching resmi inovasi Dinas Pendidikan bernama Rukoku atau Rumahku Sekolahku.
Launching yang dilakukan di Baruga Karaeng Galesong kantor Bupati Gowa, Senin (28/8) siang ini dihadiri Kepala BPPMPV KPTK Kemendikbud Lismanto, Kepala Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Sulsel Imran, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Sulsel Arman Agung serta para perwakilan orangtua siswa, para guru dan kepala sekolah serta para Korwil Disdik Kecamatan.
Dalam kesempatan itu Wakil Bupati Gowa mengatakan jika berbicara tentang pendidikan maka semua pihak wajib terlibat didalamnya. Selain guru dan pihak sekolah, yang paling berperan adalah para orangtua anak, sebab orangtua lah yang paling utama dalam mengembangkan kemampuan moral dan intelektual anak. Orangtua adalah guru pertama anak.
“Saya salut dengan inovasi Rukoku ini dimana kita berupaya menanamkan pemahaman kepada para orangtua siswa bahwa peranan mereka sangat besar dalam mencetak kualitas anak. Orangtua adalah guru pertama anak sehingga peranannya sangat besar dan kita harapkan lahir anak didik yang berkarakter dan berakhlak,” tambah Rauf.
Dikatakannya, dalam mempersiapkan generasi emas 2045 semua pihak baik guri, pihak sekolah, pemerintah dan orangtua harus berkontribusi dan berkolaborasi dengan semua unsur untuk menciptakan generasi emas tersebut.
“Sebagai pemerintah daerah tentu berharap bahwa launching yang dilaksanakan hari ini antara guru dan orangtua punya peranan penting dalam memajukan kualitas pendidikan dan mendidik anak-anak, ” terang Wabup.
Sementara itu Inovator Program Rukoku Ulfa Tenri Batari mengatakan Rukoku ini sebuah perubahan paradigma belajar di rumah. Bentuknya dalam bentuk komunitas orangtua peduli. Komunitas ini berkolaborasi dengan pihak sekolah. Komunitas ini yang menjadi mediator kepada orangtua dan pihak sekolah bagaimana cara mendidik anak sesuai tingkatan usianya.
“Dan kami di Dinas Pendidikan mempersiapkan layanan interaktif dimana layanan ini menjadi ruang interaksi antara orangtua dan guru tentang perkembangan belajar anak-anaknya setiap hari. Jadi intinya di Rukoku ini bagaimana kami di Diknas melibatkan orangtua karena tugas pendidikan bukan tugas kami di Disdik semata tapi orangtua juga bagian dari kami dan di Tri Pusat Pendidikan memang ada tiga unsur yang terlibat yakni sekolah, orangtua dan masyarakat, ” papar Ulfa yang juga Kabid Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa.
Reformer perubahan pada sektor pendidikan yang bertitel doktor ini juga menjelaskan bahwa kegiatan Rukoku ini berisi kegiatan belajar di sekolah dan di rumah. Aplikasi ini memberikan ruang interaksi antara guru dan orangtua siswa mulai dari tingkatan TK, SD hingga SMP. Ini sejalan dengan program pendidikan Pemkab Gowa yang telah ada seperti Imtak Pemkab Gowa, Pendidikan Investasi Seperempat Abad, Punggawa D’Emba Education, Satu Desa Satu Sarjana dan Program Mahasantri.
“Jadi kita sama-sama bergerak bagaimana mewujudkan dan melakukan pemulihan pembelajaran apalagi efek pandemi masih ada dan kita semua melakukan percepatan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Gowa ini. Rukoku ini insya allah akan menjadi inovasi nasional karena kita ada komunitas dan ada aplikasi website interaktif dimana kita beri ruang seluruh orangtua, guru dan siswa kita untuk melakukan interaksi dalam proses tumbuh kembangnya dan proses belajarnya, ” kata Ulfa.
Program Rukoku juga ini tambah Ulfa akan menjadi solusi pengurangan tingkat kekerasan di sekolah yang kerap dialami anak didik.
“Dengan keberadaan Komunitas Orangtua Peduli maka komunikasi dengan guru dan siswa akan lancar termasuk jika ada kasus kekerasan yang dialami anak dalam lingkup sekolah maka akan dimediasi oleh Komunitas Orangtua Peduli ini. Hasil akhirnya kita mau ciptakan atau wujudkan orangtua peduli, guru hebat dan anak cerdas, ” kata Ulfa lagi.
Sebelum Rukoku dilaunching ratusan orangtua berinteraksi dengan sejumlah pemateri masing-masing dari Kepala BPPMPV KPTK Kemendikbud Lismanto, Kepala Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Sulsel Imran, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Sulsel Arman Agung. Rerata menyoal cara mereka mendidik anak yang diakuinya salah. Salah satunya seperti dikemukakan Hamzah, orangtua siswa dari SDI Limbung Kecamatan Bajeng.
Hamzah mengisahkan caranya dia memberikan kasih sayang dan pendidikan kepada anaknya. Selain memberikan fasilitas smarphone kepada anaknya, dia juga dominan memanjakan anaknya dengan mengerjakan PR anaknya dari sekolah.
“Saya sadar apa yang saya lakukan ini salah dan keliru. Sehingga di forum ini saya meminta saran dan berharap solusi bagaimana cara mengatasi kekeliruan saya dalam mendidik anak saya yang saya sangat sadari bahwa itu adalah problema saya karena melakukan pembiasaan kepada anak dari kecil, ” papar Hamzah.
Curhatan Hamzah pun dijawab salah seorang dari BPPMPV KPTK Kemendikbud bernama Ikbal Remon. Menurut Ikbal Remon, agar anak menjadi berani itu bagus tapi perlu penegasan dari orangtua sendiri.
“Setelah anak lepas dari usia emas maka kita harus bisa mengarahkan anak agar fokus belajar dengan bukan pembiasaan. Kita harus cermat melihat bahasa tubuh dan bahasa lisan anak. Orangtua harus ubah mindset dalam mendidik anaknya di rumah. Dekat anak kita dari jiwa ke jiwa, ” kata Ikbal Remon.-