Site icon Ujung Jari

Warga Desak Kaji Ulang Amdal Lingkungan dan Andal Lalin Toko Satu Sama Perintis

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Sejumlah warga mendesak pihak terkait agar mengkaji ulang analisis dampak lingkungan (Amdal) dan analisis dampak lalu lintas (Anda Lalin) pembangunan toko Satu Sama yang berada di poros Jl Perintis Kemerdekaan Tamalanrea, Makassar.

Sebab, disinyalir penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) bangunan lima lantai itu tidak sesuai prosedur.

Informasi menyebutkan, bahwa IMB toko Satu Sama tidak melalui prosedur. Termasuk dokumen Amdal dan Andal Lalin-nya tidak melalui kajian para ahli.

Sehingga dikhawatirkan akan berdampak terjadi kemacetan parah di daerah itu. Apalagi lokasinya berada sekitar 100 meter dari perempatan jalan Perintis-BTP-Tallasa City.

“Saya kira dokumen Amdal dan Andal Lalin toko Satu Sama asal jadi alias copy paste. Tidak dilakukan kajian mendalam, dan ada oknum pejabat SKPD yang bermain,” kata Muh Syakir Ketua Forum Pemerhati Lingkungan Kota Makassar.

“Sejak awal berdirinya bangunan itu, sampai sekarang tidak pernah ada sosialisasi ke warga sekitar dan pemerintah setempat dalam hal ini pihak kecamatan dan kelurahan. Makanya, kami tantang pemilik bangunan untuk persentase jalur keluar masuknya kendaraan. Kita mau lihat seperti apa parkiran dan rekayasa lalu lintas di poros Perintis utamanya depan toko Satu Sama,” ujar Muh Syakir yang juga warga BTP Tamalanrea.

Ia juga meminta pihak Balai Perhubunhan Darat dan Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel, agar memanggil pemilik bangunan untuk melakukan persentase didepan publik, agar kita semua tahu seperti apa lalu lintas kendaraan yang akan keluar masuk pada toko semi mall tersebut.

“Kita mau tahu apakah mereka punya baseman, tempat parkirnya layak atau tidak dan sebagainya. Karena jika tidak sesuai, tentu akan menambah parah kemacetan di poros jalan Perintis,” pungkasnya.

“Di depan toko Satu Sama itu kawasan padat kendaraan, apalagi dekat sekali lampur merah BTP. Sekarang saja sudah parah kemacetannya, apalagi nanti ada toko Satu Sama disitu, pasti akan bertambah parah. Tentu masyarakat khususnya pengendara yang dirugikan,” ketusnya. (drw)

Exit mobile version