MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Setelah sempat diblokir sekitar 10 jam, TPA Tamangapa kembali dibuka pada Senin (14/8) malam, pukul 22.00 wita.
Sebelumnya, semua pintu masuk ke TPA ditutup oleh warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Manggala pada Senin pagi hingga malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibatnya, puluhan armada truk yang ingin membuang sampah tidak bisa masuk ke TPA. Sopir truk terpaksa memarkir armada yang dipenuhi sampah di sepanjang jalan Tamagapa Raya.
Dikonfirmasi terkait penutupan TPA oleh sejumlah orang, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk membuka kembali tempat pembuangan sampah tersebut.
Dia mengancam, jika ada pihak-pihak yang masih melakukan penutupan TPA, maka akan dilapor secara pidana.
“Saya sudah laporkan dengan pihak berwajib, kalau masih melakukan hal seperti itu (menutup TPA) saya akan lapor pidana,” ungkap Danny saat ditemui di kediaman pribadinya, Selasa (15/8).
Dia mengaku tidak habis pikir, karena persoalan tender Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), pihak-pihak yang merasa dirugikan memaksakan kehendak dengan menutup TPA Antang.
“Apa hubungannya (dengan PSEL). Itu kan ada tender, ikutlah tender. Soal siapa yang menang, itu sesuai mekanisme. Bukan kemauan saya. Saya tidak pernah mencampuri urusan tender PSEL,” tegas Danny.
Dia menekankan, PSEL merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Jika ada yang ikut campur, memprovokasi, dan melakukan sabotase, maka akan melanggar aturan.
Wali Kota Makassar dua periode itu mengaku sudah mengantongi bukti, dugaan orang-orang yang bermain dibalik kekisruhan PSEL.
Diapun menyayangkan opini yang terbangun kalau dirinya ikut campur dalam proses tender PSEL.
“Kalau ada tuduhan kalau saya ikut campur, coba tanya ahli, mereka ada CCTV, coba apakah saya pernah ada disitu atau mencoba mengkontak mereka, saya tidak tahu,” tambahnya.
Justru, dirinya akan membuktikan kalau ada orang-orang yang sengaja mengacaukan proses yang telah berjalan.
“Ada CCTV, jadi salah satu kandidat yang memilih lokasi di situ (Tamangapa) yang berkolaborasi dengan kontraktor lokal, hati-hati, itu pidana loh. Ini PSN loh termasuk dengan media sosial yang memprovokasi itu sudah diidentifikasi di pusat, saya cuma bilang hati-hati karena ini proyek PSN,” tambahnya. (rhm)