JAKARTA , UJUNGJARI.COM– Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), mengatakan pertanian berpotensi menjadi sektor andalan penggerak upaya hilirisasi di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berambisi untuk mendorong lebih maksimal pengembangan hilirisasi sejumlah komoditas pertanian strategis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Presiden Jokowi, hilirisasi pertanian sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara luas.
Sejumlah komoditas yang berpotensi antara lain kelapa sawit, rumput laut, kelapa segar dan komoditas lainnya.
“Disinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai window of opportunity kita untuk meraih kemajuan karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk hasil perkebunan dan kelautan” kata Presiden Jokowi saat Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR di Gedung Parlemen Senayan.
Senada dengan Presiden Jokowi, Mentan SYL mengatakan hilirisasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing berbagai komoditas pertanian. Dirinya mengaku akan lebih gencar melakukan hilirisasi di sektor pertanian.
Ia menargetkan pertanian dapat menjadi sektor strategis dalam upaya hilirisasi di masa mendatang.
“Kita selalu berupaya untuk melakukan hilirisasi, ini kesempatan bagus, kedepan kita tidak hanya fokus hilirisasi di tambang atau mineral, tapi juga hilirisasi di bidang pangan yang akan menunjang lebih banyak” tegas Mentan SYL saat pembukaan Cafe Pictum di Kantor Direktorat Jenderal Hortikultura.
Mentan SYL mengatakan hilirisasi di sektor pertanian, tidak hanya terbatas pada komoditas perkebunan seperti sawit.
Ia menjelaskan hilirisasi berpotensi dilakukan pada komoditas lain baik dari Tanaman Pangan, Hortikultura maupun Peternakan.
“Semua juga berpotensi, Hortikulura ada, Tanaman Pangan ada, Perkebunan ada, di Peternakan juga ada, tinggal pilih yang mana, kita konsentrasi ke kurang lebih 50 komoditas utama yang akan kita hilirisasi” beber Mentan SYL.
Hilirisasi pertanian adalah hal yang perlu didukung secara masif, karena pertanian memiliki potensi pengembangan hilirisasi, melalui ragam komoditas pertanian yang memiliki pengembangan produk yang sangat luas.
“Kita punya 300 sekian komoditas yang sudah kita hilirisasi, tetapi ada yang kita booster kurang lebih 50, dan masing – masing Direktorat harus punya lima komoditas utama yang dihilirisasi, dan tidak hanya berhenti di hilirisasi tetapi juga hingga ekspor” jelas Mentan SYL. (eef)