Dispar Makassar Demo Masak dan Bagi-bagi Pisang Epe di Surabaya

SURABAYA, UJUNGJARI.COM — Dinas Pariwisata Kota Makassar menarik perhatian pengunjung Mal Grand City Surabaya.

Dispar Makassar melakukan demo masak sekaligus bagi-bagi kuliner khas Makassar di tempat tersebut.

Kuliner yang dibagikan adalah pisang epe, makanan yang bahan utamanya dari pisang.

Tim Dispar memperlihatkan secara langsung bagaimana cara membuat pisang epe, mulai dari proses pembakaran, hingga penyajiannya.

Ada empat varian pisang epe yang dibuat, mulai dari original, keju, coklat dan pisang epe coklat keju.

Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dispar Makassar, Yulianti Jabir mengatakan, demo masak ini untuk memperkenalkan kuliner Makassar.

Selain pisang epe, Dispar Makassar akan melakukan demo masak ‘songkolo begadang’ di lokasi yang sama.

“Hari ini kita perlihatkan cara membuat pisang epe, kuliner khas Makassar, besok kita sajikan lagi songkolo bagadang,” ucap Yulianti Jabir dalam acara Makassar Travel Fair (MTF) Dispar Makassar, Sabtu (5/8/2023).

Lewat atraksi masak ini menjadi salah satu upaya untuk menarik perhatian warga Surabaya untuk berkunjung ke Makassar.

Apalagi, kuliner Makassar menjadi banyak alasan wisatawan untuk melalukan perjalanan ke ‘Kota Daeng’-julukan Makassar.

“Yang penasaran dengan kuliner Makassar, ayo datang langsung, ada banyak kuliner yang tersedia dalam 24 jam,” kata Yulianti.

Atraksi ini sekaligus menggaungkan brand Makasar sebagai kota makan enak.

Ada sepuluh rekomendasi makanan lezat yang harus dicicipi saat berujung ke Makassar.

Mulai dari Coto, palubasa, sop saudara, jalangkote, pisang ijo, pallumara, sop konro, konro bakar, mie kering, dan pisang epe.

Diketahui ada dua agenda Dinas Pariwisata Makassar di Kota Surabaya.

Agenda pertama yakni Makasar Direct Sale (MDS) yang berlangsung di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya, Jimat (4/8/2023).

Agenda kedua ialah Makassar Travel Fair (MTF) di Mal Grand City, Sabtu-Minggu (4-5/8/2023).

Even ini menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel dan Asita Sulsel, sarta PT Festival Delapan Indonesia (F8). (*)