SINGAPURA, UJUNGJARI.COM–Dewan Pendidikan Kota Makassar (DPKM) mendorong pemerintah kota Makassar memperhatikan anak-anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh pendidikan.

Alasannya, banyak anak inklusi selama ini kehilangan hak memperoleh pendidikan karena keterbatasan fasilitas pendidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dorongan memperhatikan sekolah inklusi itu disampaikan Wakil Ketua DPKM, Yeni Rahman usai mengunjungi Quild International College di Singapura, Rabu (2/8).

Quild International College merupakan salah satu sekolah inklusi di Singapura. Sekolah ini mendidik puluhan anak-anak berkebutuhan khusus.

Rombongan DPKM diterima langsung Founder Direktor Quild International College, Jayne Natarajoo. Jayne mengantar seluruh rombongan DPKM berkeliling kelas di sekolah inklusi yang dikelolanya ini.

Anak-anak inklusi di Quild International College tidak hanya diajarkan perilaku. Mereka juga menerima pelajaran soal keterampilan dan pengembangan bakat seperti melukis, nusik, dan pertukangan.

“Kami mengelola sekolah khusus anak-anak inklusi. Tetapi juga ada sekolah lain yang menggabungkan anak inklusi dengan siswa normal,” katanya.

Jayne menambahkan membuat sekolah inklusi harus dimulai dari kelas Taman Kanak-kanak. Jika sekolah inklusi dimulai dari jenjang sekolah dasar, kata dia pembinaannya kurang pas.

Yeni Rahman mengapresiasi sambutan manajemen Quild International College. Ia mengatakan manajemen sekolah inklusi di Singapura ini akan didiskusikan dengan jajaran pemerintah kota dan stakeholder terkait lainnya di Makassar.

“Di Makassar sebetulnya sudah ada kelas inklusi. Hanya pengelolaannya kurang profesional. Salah satunya memberikan perlakuan sama anak inklusi dengan siswa normal,” katanya.

Di Makassar, kata Yeni juga sudah ada guru khusus untuk anak inklusi. Hanya saja mereka kurang dimanfaatkan dalam mendampingi anak-anak inklusi. (pap)