GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kabupaten Gowa terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Stunting ini bahkan tetap menjadi prioritas pemerintah daerah dan stakeholder terkait. Untuk membantu percepatan itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa turut andil didalamnya.
Salah satu yang dilakukan PKK adalah menggelar seminar tentang peran dan kompetensi masing-masing stakeholder dalam percepatan penurunan stunting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seminar sehari ini digelar serangkaian Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke- 51 yang dihelat TP PKK Gowa di Baruga Karaeng Galesong, kantor Bupati Gowa, Jum’at (28/7) lalu.
Ada 78 peserta yang mengikuti seminar ini dan merupakan perwakilan para kepala Puskesmas dan tenaga pelaksana gizi yang ada di Gowa. Tujuan seminar ini untuk lebih meningkatkan peran dan kompetensi masing-masing kader PKK maupun kader Posyandu di wilayahnya masing-masing.
Para peserta pun dibekali materi terkait penanganan percepatan penurunan stunting oleh pakar gizi masyarakat yakni Dr dr Tan Shot Yen.
Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita Adnan dihadapan ahli gizi dan dokter menjelaskan para dokter dan hali gizi di lingkup Puskesmas memiliki peranan besar dalam menurunkan stunting di Gowa.
“Penanganan penurunan stunting di Kabupaten Gowa hingga kini menjadi tugas besar para kepala Puskesmas dan ahli gizi. Untuk menurunkan prevalensi stunting di Gowa yang saat ini berada pada angka 33 persen, PKK ikut membaur dan tidak bekerja sendiri. PKK tetap membutuhkan stakeholder, para kepala Puskesmas, ahli gizi hingga dokter yang peduli. Saat ini, posisi stunting di Gowa masih pada angka 33 persen tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan dan zona merah, sehingga PKK Gowa bersama pemerintah dan stakeholder harus bekerja serius menangani ini,” tegas Priska Adnan dihadapan seluruh kepala Puskesmas yang hadir.
Priska pun menyerukan agar seluruh kader PKK di desa kelurahan terus bekerja bersama stakeholder yang ada.
“Kita jangan kendor sebab saat ini stunting di Gowa masih tertinggi di Sulsel yakni masih 33 persen. Kita berharap bersama pemerintah bisa menurunkan stunting ini lebih cepat lagi hingga berada di angka 14 persen sesuai target nasional, ” kata Priska.-