GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyatakan rasa bangganya kepada Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (Ketum PB PGRI) Unifah Rosyidi yang datang khusus meninjau Lembaga Mahasantri milik Pemkab Gowa yang berlokasi di Kecamatan Bajeng.

Dalam kunjungan Ketum PGRI Pusat itu, memang sengaja datang untuk melihat langsung dari dekat inovasi pendidikan yang digelontorkan Pemkab Gowa dalam rangka menghadapi Indonesia Emas 2045. Terhadap keberadaan Lembaga Mahasantri ini, Unifah mengatakan keberadaan lembaga ini adalah hal yang sangat penting untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang religius dan berkarakter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat berada di lokasi Lembaga Mahasantri Gowa di Bajeng tersebut, pada Selasa (25/7/2023) lalu, Unifah pun langsung memuji buah karya Bupati Gowa ini. Menurutnya, Bupati Gowa sangat memikirkan masa depan rakyatnya dengan mendirikan lembaga yang akan mencetak tahfidz atau penghafal Qur’an melalui program satu desa/kelurahan satu hafidz bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar (mulai dilaunching November 2022).

“Saya mengapresiasi terbitnya Lembaga Mahasantri, ini karena inovasi tersebut adalah bentuk perhatian Bupati Gowa terhadap rakyatnya. Pak bupati memikirkan masa depan rakyatnya,” papar Unifah.

Diakui Unifah bahwa kehadiran Lembaga Mahasantri merupakan inovasi yang tepat dalam mendukung visi peningkatan mutu dan kualitas SDM tersebut.

“Satu hal yang amat penting adalah bukan hanya pemberdayaan manusia tapi harus disertai dengan SDM yang religius, karena jika kita tidak memiliki religiusitas yang tinggi dan karakter yang berdasarkan nilai moral dan keagamaan maka akan susah untuk eksis di masa depan di tengah perkembangan teknologi yang sangat pesat kini,” kata Unifah.

Ia pun berharap, inovasi ini bisa terus eksis dan mereka yang lulus dari Lembaga Mahasantri bisa menjadi garda terdepan dalam memotivasi dan mengedukasi masyarakat lainnya, khususnya yang ada di sekitar desa kelurahan.

“Yang harus kita pikirkan bagaimana mereka ini dianggap sebagai tokoh masa depan dan inovasi ini bisa terus dikembangkan,” kata Unifah lagi.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menjelaskan jika Lembaga Mahasantri ini hadir dengan tujuan untuk mencetak tahfidz atau penghafal Qur’an.

“Angkatan pertama di program Mahasantri ini sebanyak 167 orang yang merupakan orang-orang pilihan perwakilan dari masing-masing desa kelurahan. Setelah lulus, selain menjadi hafidz Qur’an juga akan meraih gelar Sarjana Agama lulusan UIN Alauddin Makassar,” jelas Adnan sembari berterimakasih atas kedatangan Ketum PGRI ini di Lembaga Mahasantri Gowa.

Adnan menyebutkan, memang tantangan pemerintah daerah ke depan adalah bagaimana para mahasantri bisa bersamaan lulusnya dalam waktu empat tahun sehingga pemerintah bisa terus mencari format dan pendekatan yang tepat bagi mereka (mahasantri).-