MAKASSAR, UJUNGJARI.COM – Komitmen dorong akselerasi ekspor komoditas pertanian, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, AM. Adnan, memberikan apresiasi kepada petani nanas asal Kabupaten Burru Sulawesi Selatan untuk menembus pasar ekspor.
“Hari ini saya bertemu dengan petani milenial binaan Karantina Pertanian Makassar yang menjadi pelopor berkebun nanas di Kab. Barru. Kami akan ajak mereka ke Lampung untuk belajar bagaimana nanas asal Lampung bisa menembus pasar ekspor,” tutur Adnan saat menjadi narasumber pada kegiatan Sarasehan Petani Milenial Local Champion 2023 di Makassar (21/7).
Adnan memberikan semangat agar para petani milenial tidak hanya fokus pada produksi tapi juga harus memiliki orientasi ekspor.
“Cukupi kebutuhan dalam negeri selebihnya kita harus ekspor, begitu arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo,” lanjut Adnan saat mewakili Sekretaris Badan Karantina Pertanian memberikan materi sosialisasi program unggulan Kementerian Pertanian kepada 500 petani milenial yang hadir.
Hasman, petani Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan yang memelopori berkebun nanas di desa Jangang Jangang Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Diatas lahan kurang lebih 4 hektar ia mulai menanam nanas pada tahun 2020. Hingga saat ini di desa Jangang Jangan sudah 60 hektar yang ditanami nanas dan sudah ada tujuh desa yang petaninya ramai-ramai ikut menanam nanas.
“Saat ini potensi berkebun nanas ini cukup menjanjikan, karena untuk pasar lokal Sulawesi Selatan saja 2.500 buah per minggu setiap kabupaten dengan harga lokal Rp. 5.000 – Rp. 9.000 per buah. Saat ini kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten, Maros, Pangkep, Pinrang, Makassar dan Parepare. InsyaAllah tahun depan kami sudah dapat memenuhi kebutuhan lokal ini,” ujar Hasman.
Ia menuturkan senang bisa bertemu Karantina Pertanian Makassar yang akan memberikan pendampingan untuk dapat membuka pasar ekspor untuk nanas asal Kab. Barru.
“Karena saat ini sudah banyak petani Kab. Barru yang tanam nanas, kami tidak berharap saat panen bersama nanti harga akan anjlok karena tidak ada pasar baru yang menampung produksi yang berlimpah,” ucap Hasman menyampaikan harapannya.
Kepala Karantina Makassar, Lutfie Natsir mengatakan di tahun 2021 Hasnam telah mendapatkan fasilitasi akses Kredit Usaha Tani (KUR) sebesar 100 juta dari Bank BRI Cab. Kab. Barru.
“Kami sangat terbuka membantu seluruh petani milenial Sulawesi Selatan yang ingin mengembangkan usaha pertaniannya dengan mendapatkan akses KUR, yang menjadi salah satu program unggulan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Barantan siap mendukung akselerasi ekspor komoditas unggulan pertanian. Petani milenial dipersilahkan untuk manfaatkan klinik ekspor yang ada di karantina pertanian sll Indonesia untuk berkonsultasi,” tutur Lutfie.
“Tidak hanya perkebunan nanas, saat ini Karantina Pertanian Makassar juga telah melakukan pembinaan dan pendampingan petani Milenial di kabupaten Barru seperti close house, pembuatan kompos dan peternakan sapi,” tutup Lutfie. (drw)