GOWA, UJUNGJARI.COM — Meski tidak ada korban kritis dalam kasus dugaan keracunan makanan di pesta kawinan yang berlangsung di gedung Adi Jaya Sungguminasa pada Selasa (18/7) kemarin, namun hal ini sempat membuat syok pemilik acara pesta.
Sampai Rabu (19/7) sore kemarin kasus dugaan keracunan ini masih ditangani pihak Polres Gowa dan masih dalam lidik. Bahkan pihak Inafis Polres Gowa telah membawa sample makanan di pesta itu untuk diuji di Laboratorium Forensik Polda Sulsel. Dan hasilnya masih ditunggu guna proses lebih lanjut.
Seperti diketahui, makanan yang tersaji di acara pestanya tersebut, bukan disiapkan oleh pihak catering gedung Adi Jaya namun disiapkan oleh catering luar yang berdomisili di Jl KH Wahid Hasyim Sungguminasa.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa drg Abdul Haris yang turut dikonfirmasi sekaitan jumlah pasien yang dirawat di RSUD Syekh Yusuf mengatakan, hingga Rabu sore ini paisen keracunan yang dorawat di RSUD Syekh Yusuf tersisa satu orang. Pasien lainnya sudah kembali pulang ke rumah masing-masing karena kondisinya sudah membaik.
“Iya sekarang tersisa satu orang pasien terindikasi keracunan yang dirawat di rumah sakit yabg lainnya sudah bisa kembali ke rumahnya karena kondisinya sudah membaik. Kalau terkait hasil pemeriksaan terhadap makanan yang dikonsumsi para pasien saat menghadiri pesta pernikahan itu, sampai hari ini memang belum keluar. Jumlah akhir pasien terindikasi keracunan itu sebanyak 32 orang, ” jelas drg Abdul Haris.
Sementara itu, keluarga besar pengantin Ardin Rahim Alauddin dan Anistasya Sakinah Putri menyampaikan permohonan maaf atas insiden keracunan makanan yang membuat puluhan tamu undangan harus mengalami gangguan kesehatan usai datang ke pesta di gedung Adi Jaya pada Selasa (18/7) siang yang digelar oleh Mardiana Dahlan, ibunda pengantin pria.
Penyampaian permohonan maaf ini disampaikan Mardiana Dahlan melalui putrinya bernama Faradilah yang merupakan ASN bagian Akuntansi pada Dinas Pengelolaan Keuangan (PKD) Pemkab Gowa.
Faradilah adalah kakak pengantin pria (Ardin Rahim Alauddin) saat dikonfirmasi via ponselnya, Rabu pada pukul 16.45 Wita menjelaskan bahwa ibunya dan keluarga besarnya sangat syok atas kejadian tersebut.
“Atasnama keluarga besar kami minta maaf atas kejadian yang kami tidak sengaja.
Kami selaku pemilik hajatan resepsi pernikahan adek kami Ardin Rahim Alauddin dan Anistasya Sakinah Putri yang dilaksanakan pada Selasa 18 Juli 2023 pukul 11.00 – 14.30 Wita bertempat di gedung Serbaguna Adi Jaya memohon maaf sebesar-besarnya. Karena pada resepsi pernikahan adek kami telah terjadi musibah yang telah membuat banyak tamu dan keluarga mengalami gangguan kesehatan terutama gangguan pencernaan. Atas kejadian tersebut, kami sekeluarga meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para tamu undangan dan keluarga yang mengalami gangguan kesehatan saat ini,” kata Faradilah mewakili ibundanya.
Faradilah mengatakan, banyaknya tamu undangan yang akhirnya mengalami gejala mual, muntah dan diare serta menjalani perawatan di rumah sakit setelah menyantap hidangan yang disajikan, membuat keluarganya sangat merasa bersalah.
Namun diakuinya, kejadian yang terjadi bukan unsur kesengajaan. Menurut Faradilah, apa yang terjadi merupakan sebuah musibah yang sangat dan tidak pernah diinginkannya.
“Kami berharap kejadian ini tidak merenggangkan hubungan kekeluargaan dan pertemanan yang selama ini telah terjalin sangat baik. Kami sekeluarga menyesal dan merasa bertanggungjawab atas apa yang terjadi, sekiranya ada yang dirugikan secara materi karena pengobatan yang dilakukan, tanpa mengurangi rasa hormat kami silahkan datang ke kediaman kami, ” tambah Faradilah.
Diakuinya, kejadian tersebut merupakan pengalaman terburuk yang pernah dialaminya bersama keluarganya.
Dikatakan Faradilah, masakan yang dihidangkan di gedung pesta itu adalah bukan catering pihak gedung. Seluruh masakan dibawanya dari rumah. Masakan itu diolah oleh juru masak dari pihak keluarganya dan dikerjakan keseluruhan di rumah kediaman nenek Faradilah di Jl KH Wahid Hasyim Sungguminasa.
Faradilah dan keluarga mengaku sempat curiga bahwa kemungkinan besar sumber persoalan munculnya musibah keracunan ada pada masakan ayam suwir. Faradilah mengaku sebelum kejadian setelah pesta selesai dirinya sempat makan siang juga namun ketika menyantap suwiran ayam lidahnya terasa ada rasa basi pada ayam sehingga dia tdk lanjut makan. Sebelum meninggalkan gedung anaknya Faiqah mulai mual dan muntah. Tidak lama berselang saat membuka WhatsApp grup kantornya ternyata sudah ramai membahas adanya rekan kantor yang mengalami mual dan muntah sama seperti anaknya. Faradilah lalu membawa anaknya ke RSUD Syekh Yusuf ternyata banyak rekan kantornya turut dibawa ke rumahsakit.
“Tidak ada unsur kesengajaan sama sekali serta tidak pernah kami harapkan. Bahkan korban pun bukan dari para tamu undangan saja, tapi beberapa anggota keluarga kami pun terkena dampaknya. Salah satunya adalah anak saya, Faigah (16). Kami mengapresiasi atas upaya pihak Polsek Somba Opu dan Polres Gowa, Dinas Kesehatan Gowa dan Dinas Kesehatan Sulsel yang langsung sigap menangani persoalan tersebut dengan mengambil sample makanan dan melakukan pengecekan di laboratorium. Kami berharap segera mendapatkan hasil pemeriksaannya sehingga dapat dijadikan bahan koreksi sekaligus pelajaran bagi kami sekeluarga juga masyarakat pada umumnya. Sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi. Sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Salam permohonan maaf dari ibunda kami Mardiana Dahlan, ” kata Faradilah.-