ikut bergabung

Jadi Menteri, Kekayaan Amran Sulaiman Menyusut Rp50 Miliar


Andi Amran Sulaiman

Nasional

Jadi Menteri, Kekayaan Amran Sulaiman Menyusut Rp50 Miliar

Lantas, pada pukul 11 pagi, sudah ditandatangani SK Pemecatan No. 539/2017 kepada MS (inisial oknum tersebut) terkait tindakan penyelewengan program cetak sawah.  

Demikian pula,Mentan memecat AA terkait tindak pidana pada kegiatan Penggerak Membangun Desa (PMD) dalam proses hukum di Kejaksaan Agung dan memecat EM  pada kasus korupsi pengadaan pupuk hayati APBN 2013 yang saat ini dalam proses hukum di KPK. 

Sejak memimpin Kementan, memang Mentan Andi Amran mengembangkan sistem pengendalian gratifikasi di lingkungan kantor. Ini sudah menjadi tradisi Andi Amran tidak mau menerima bingkisan dalam bentuk apa pun baik di rumah maupun di kantor.  

Bila ada yang mengirim bingkisan, langsung dilaporkan ke KPK. Terbukti, Kementan memperoleh penghargaan dari KPK pada saat hari anti-korupsi sedunia Desember 2017, atas prestasi kategori sistem pengendalian gratifikasi terbaik.

Memang jauh sebelum menjabat menteri dan masih menjadi pengusaha, Andi Amran sudah biasa melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada bawahannya. 

Setelah menjadi menteri, Andi Amran memakai baju kaus, celana jeans dan sepatu kets, naik taksi sendiri ke Karantina Tanjung Priok, juga ke Tanjung Perak Surabaya maupun ke Pelabuhan Makassar menyamar ikut antre mengurus perizinan karantina dan dipungli oleh oknum petugas karantina, sehingga Andi Amran langsung memberikan sanksi. 

Hasilnya kini dwelling time UPT Karantia per November 2017 berkisar 9-15 jam, dalam hitungan jam saja, bukan hari lagi.

Baca Juga :   Kunjungan Dandim 1405 ke Koramil 1405-01 Ujung

Diceritakan pernah ada sahabat dekat Andi Amran mendaftar dan memperoleh nilai terbaik. Namun, untuk menghindari persepsi nepotisme, Menteri Amran sendiri yang mencoretnya.

Demikian pula pada saat adik ipar Menteri Amran mendaftar CPNS tahun 2017 dan tidak lulus. Andi Amran justru memberi apresiasi kepada Tim Seleksi CPNS.

Mentan juga memberikan apresiasi kepada Panitia STPP yang tidak meloloskan familinya yang sejak kecil tinggal di rumahnya ikut seleksi mendaftar sebagai mahasiswa STPP, padahal kalaupun ingin nepotisme pasti bisa diterima karena proses seleksi berada di bawah kendalinya.

Juga, pernah ada sahabat Menteri Amran minta proyek pupuk di Kementan senilai Rp100 miliar. Sahabat itu berdiskusi dengan Mentan dan menyatakan maksud minta dimenangkan tender.

Setelah dikasih tahu bahwa di ruang kerja Menteri itu juga disadap Satgas KPK, maka yang bersangkutan langsung pucat dan mengundurkan diri dari tender.

Kebijakan Mentan betul-betul pro kepada petani, pro pada produk pangan dalam negeri dan dikenal sebagai Menteri anti-impor.

dibaca : 373

Laman: 1 2 3 4 5 6



Komentar Anda

Berita lainnya Nasional

Populer Minggu ini

Arsip

To Top