PALOPO, UJUNGJARI-– Libukang Festival merupakan rangkaian peringatan hari jadi Kota Palopo ke-21 akan digelar meriah. Event inipun diupayakan untuk dimasukkan dalam Kalender Event Nasional Kemenparekraf.

Hal itu terungkap dalam rapat persiapan pelaksanaan kegiatan yang dipimpin Asisten II Setda Kota Palopo, Ilham Hamid, yang juga Koordinator Panitia Pelaksana Libukang Festival. Pertemuan itu dilaksakan di Auditorium SaokotaE Rumah Jabatan Walikota, Senin, 10 Juli 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kadis LH, yang juga Sekretaris Umum Panitia peringatan HUT ke-21 kota Palopo, Emil Nugraha, mengatakan, Pertemuan tersebut adalah pertemuan kedua, dimana sebelumnya panitia bersama even organizer dan tim teknis meninjau di pulau Libukang. “Ada beberapa hal teknis yang akan kita bicarakan pada kesempatan diikuti tim dari EO yang akan memberikan gambaran secara detail tentang pelaksanaan kegiatan nantinya,”

Asisten Setda Kota Palopo, Ilham Hamid, menjelaskan bahwa berdasarkan rencana awal, kegiatan Palopo Festival Libukang sebagai rangkaian peringatan HUT ke-21 Kota Palopo akan kita laksanakan pada tanggal 8 Juli namun karena berbagai pertimbangan, dan setelah tim melakukan survei dan peninjauan tempat kegiatan baik itu di pelabuhan Tanjung Ringgit maupun di pulau libukang. Kegiatan ini diundur sehingga teman-teman bisa mempersiapkan sebaik mungkin agar kegiatan yang akan kita laksanakan dengan semeriah mungkin.

“Jadi kita telah tetapkan pelaksanaannya di hari Kamis tanggal 27 juli 2023, ini rekomendasi dari Syahbandar mengenai kondisi pasang surut air laut pada saat itu,” ungkap Ilham Hamid.

Lanjut Ilham, “Jadi panitia Libukang Fest ini sudah dibagi tugas untuk mengatur rangkaian acara dan ada beberapa kegiatan yang menjadi tanggungjawab teman-teman (panitia),

Seperti untuk mengatur lintasan, dimulai dari pelabuhan Tanjung Ringgit, sampai finish nanti di Pulau Libukang. Jadi pada tanggal 26 nanti lintasan ini sudah siap,” jelasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Walikota, bidang Pemerintahan dan Hukum, H. Farid Kasim Judas, SH., M.Si.,MH pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Palopo Libukang Festival ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan dengan momentum hari jadi Kota Palopo.

“Ini tentu tersirat pesan bahwa pelaksanaan Libukang Festival ini tidak hanya dilaksanakan pada tahun 2023 saja, namun tujuannya, ini harus menjadi event yang berkelanjutan.”

“Farid Kasim Judas melanjutkan, Kita melihat beberapa daerah yang terdekat. Katakanlah kota Makassar. Kota Makassar, dimana cikal bakal F8 di kota Makassar itu awalnya tidak sesempurna yang dibayangkan.

“Jadi awal F8 itu dimulai dari keinginan dan keseriusan dari pelaksana pemerintahan di kota Makassar yang ingin target dari F8 itu bisa menjadi target nasional sehingga betul-betul kegiatan F8 ini sudah masuk kalender event di Kementerian Pariwisata,” jelasnya.

“Jadi saya pikir kita tidak menjadi salah untuk bermimpi yang lebih besar bahwa Palopo juga ke depan dengan adanya Libukang Fest ini kita juga bisa menjual potensi kita melalui event festival yang berkelanjutan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, H. Farid Kasim meminta keseriusan untuk melaksanakan kegiatan libukang fest. “Harus ada keseriusan bahwa libukang festival ini kita laksanakan bukan hanya untuk memperingati 21 tahun kota Palopo, tapi 22, 23, 24, bahkan bila kita semua yang ada disini sudah meninggal pun ini masih dilaksanakan oleh generasi dan orang-orang yang ada di belakang kita. Ini karena kita berbicara Kota Palopo secara branding, bukan siapa dan siapa tapi betul-betul keseriusan ini akan kita wariskan kepada generasi-generasi Kota Palopo yang akan datang,” jelas H. Farid Kasim.

“Dibutuhkan keseriusan untuk mengikuti Festival. Karena, kalau tidak serius maka festival ini juga akan berkelas ecek-ecek. Dan kita tidak mau kota Palopo di publish media bahwa Palopo Libukang festival ini hanya sekedar-sekedar, ‘kasih begini bang mi’. Kita tidak mau orang luar mengatakan bahwa Palopo itu mindsetnya ‘bammi’, atau sekedar sekedar. Jadi kalau kegiatan seperti ini mari kita menjauhkan diri dari prinsip ‘bammi’ /asal jadi.”

“Kita ini Palopo episentrumnya Tana Luwu, satu-satunya kota yang ada di wilayah Tanah Luwu maka kita harus memaksimalkan untuk mengeksplor potensi yang ada di kota Palopo,” tandasnya.

Pertemuan itu diikuti para pimpinan perangkat daerah, Kabag Lingkup Pemerintah Kota Palopo dan undangan lainnya. (*)