MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Sejumlah kalangan merespons positif rencana Inggris yang bakal melakukan investasi ekosistem baterai listrik di Bataeng.
Sebelumnya, Menteri Invetasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjelaskan, pabrik tersebut akan mempercepat ekosistem baterai mobil di Indoesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Marsuki DEA memaparkan, investasi asing memang menjadi sebuah kebutuhan untuk bisa menggerakkan industri dalam rangka mendorong aktivitas perkenomian.
“Tentu sebuah informasi yang bagus jika investasi asing yang disebutkan akan terlaksana,” kata mantan Rektor STIM Nitro Makassar itu.
Menurut Prof Marsuki, investasi tersebut akan memberikan banyak manfaat. Apalagi produk untuk beterai listrik kendaraan tersebut sedang banyak diminati di pasar otomotif sehingga dapat menumbuhkan salah satu sub usaha sektor industri pengolahan secara umum.
“Kemudian sesuai teorinya akan menyerap tenaga kerja dengan catatan jika tenaga kerja dalam negeri mempunyai keahlian. Selanjutnya bisa saja terajadi alih teknologi, tapi dengan catatan juga jika pemilik usaha ingin berbagi,” paparnya.
Prof Marsuki menyebut, proyek tersebut juga akan meningkatkan pendapatan daerah dan negara melalui pajak-pajak terkait industri tersebut.
Tapi dengan catatan, kata dia, negosiasi perpajakan pemerintah, berperilaku adil dibanding jika dilakukan oleh lengusaha nasional. Juga dengan catatan jika tidak ada keistimewaan berlebihan dari kebijakan bisnis yang diberikan pemerintah.
“Kecuali memang kebijakan tersebut diperhitungkan dapat memberi manfaat nyata bagi tatanan hidup masyarakat lokal dan menjaga lingkungan sekitar usaha,” sebut Prof Marsuki.
Lebih lanjut, Prof Marsuki menilai perlu adanya kejelasan investasi asing tersebut sebelum dilaksanakan. Menurutnya, tidak perlu terburu-buru sebab pemerintah perlu memperkirakan manfaat dan keuntungan nayata yang akan diperoleh. (*/bs)