ENREKANG, UJUNGJARI–Keputusan menyusuri pelosok-pelosok daerah Sulsel menjadi salah satu karakter khas kandidat bakal calon gubernur Sulsel 2024, Dr. Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

Itu juga dilakukannya saat menyambangi Desa Pinang, di Kabupaten Enrekang, Sabtu, 24 Juni 2023. Desa di Kecamatan Cendana ini sebenarnya tidak terlalu terpencil. Hanya saja, akses masuk ke desa ini harus melewati jembatan gantung yang belum bisa dilintasi truk pengangkut barang. Jembatan sepanjang kisaran 160 meter itu terbuat dari kayu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tokoh masyarakat Pinang, Rusli, bercerita, jembatan itu sebenarnya sudah lebih baik dari sebelumnya. Karena sudah bisa dilalui roda empat ukuran kecil. Sebelumnya, hanya roda dua.

“Tapi, jika jembatan itu bisa dilintasi truk, dipastikan akan banyak berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat,” kata Rusli.

Pasalnya, mayoritas masyarakat Pinang dan tiga desa lain yang menjadikan jembatan itu akses menuju Kota Enrekang adalah peternak sapi dan petani jagung.

Bahkan khusus di Desa Pinang, menjadi sentra pengolahan susu sapi murni perah.

Tiga desa lainnya adalah Lebang dan Malalin (Kec Cendana) serta Desa Cemba (Kec Enrekang). Dengan populasi penduduk sekitar 6000 jiwa.

Tidak sedikit peternak di ketiga desa ini akhirnya mundur hanya karena persoalan jembatan yang belum bisa digunakan untuk mengangkut ternak.

“Makanya, jika saja jembatan itu bisa diganti agar bisa dilalui truk pengangkut barang, maka petani bisa menekan biaya dan peternak juga begitu,” tegas Rusdi.

Edwin, tokoh masyarakat Pinang lainnya mengajak warga Enrekang mendoakan IAS selaku putera Massenrempulu bisa memimpin Sulsel 2024 mendatang.

“Kami warga empat desa ini berharap jembatan ini bisa menjadi prioritas jika terpilih kelak. Kami yakin, jika IAS yang berjanji, insya Allah bisa dia tepati karena komitmennya sudah teruji saat memimpin Makassar,” ujar Edwin.

Merespons harapan itu, IAS memohon doa dikaruniai kesehatan dan mendapat ridho Allah Swt bertarung di pilgub Sulsel 2024 mendatang.

IAS mengaku, sengaja mengelilingi Sulsel hingga ke pelosok-pelosok desa untuk melihat lalu merasakan langsung kondisi atau kekurangan yang dialami oleh warga Sulsel.

Dengan melihat langsung, IAS mengaku bisa menyimpulkan apa yang benar-benar dibutuhkan dan yang tidak. Tidak sempurna bagi seorang pemimpin yang baik, jika kerjanya hanya menunggu laporan saja.

“Alhamdulillah, saya sudah melihat langsung bagaimana butuhnya warga Pinang dan tiga desa lainnya untuk akses jembatan yang lebih besar. Jika saya diridhoi Allah Swt memimpin Sulsel, insya Allah, paling lama 3 tahun setelah menjabat, warga Pinang punya jembatan bisa lewat truk,” tegas IAS.

Janji IAS ini membuat ratusan warga yang hadir tak henti bertepuk tangan. (*)