ikut bergabung

Kelompok Konservasi Terumbu Karang  Lawarani Palopo Terima Bantuan KKP


Sulsel

Kelompok Konservasi Terumbu Karang  Lawarani Palopo Terima Bantuan KKP

PALOPO, UJUNGJARI – Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, DR. Dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes., mewakili Walikota Palopo menghadiri serah terima bantuan sarana konservasi untuk Kelompok Masyarakat penggerak konservasi (Kompak).

Bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Direktorat Jenderal Pengolahan Ruang Laut, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, kepada Kelompok Lawarani, diserahkan Sekretaris Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Dr. Kusdiantoro, S.Pi., M.Sc., di  Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo, Kamis, 22 Juni 2023.

Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Getreda Melsina Hehanussa, S.Pi., M.Si., menyampaikan wilayah kerja BPSPL Makassar mencakup seluruh pulau Sulawesi dan untuk tahun 2023, bantuan Kompak diberikan di 3 Provinsi. “Ada 3 kelompok, yang pertama kami berikan di Gorontalo, bantuan sarana konservasi dan monitoring paus.

“Yang kedua kelompok konservasi laut biru di Polman Sulawesi Barat, dan sekarang bagi kelompok konservasi Larawani yang saat ini kita gelar. Ini berupa sarana konservasi dan monitoring terumbu karang,” ungkapnya.

Kelompok Lawarani ini  didirikan pada 18 Oktober 2020 dengan konsentrasi pada upaya merawat dan melestarikan terumbu karang demi terciptanya kelangsungan ekosistem laut. Dan kelompok ini sudah di SK kan melalui SK kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di tahun 2022.

“Dari bantuan yang kami berikan ini,
Kami akan terus monitoring dan evaluasi bantuan yang diberikan.
Apabila bantuan yang kami berikan tidak dimanfaatkan oleh Kelompok atau warga, maka akan kami alihkan ke kelompok lain yang membutuhkan. Jadi ini harus menjadi perhatian, terutama bagi kelompok yang akan kita berikan bantuan,” jelasnya.

Baca Juga :   Dekatkan Pelayanan, Wisata Duta Covid-19 Resmi Dibuka di Wajo

Sementara itu, Dr. Kusdiantoro, S.Pi., M.Sc., Sekretaris Ditjen Pengelolaan Ruang Laut menyampaikan konsep pembangunan ekonomi biru KKP, dimana dalam pelaksanaannya ini kita punya 5 program prioritas yang mencakup perluasan kawasan konservasi laut 30 persen ditahun 2045, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan perikanan budidaya ramah lingkungan, pengelolaan dan pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan, serta penanganan sampah plastik di laut.

Kusdiantoro menambahkan, “kadang kala, bagi kasyarakat, jika dengar konservasi itu, imej mereka itu dilarang. Ini adalah pemahaman yang keliru. Makanya kita butuh sosialisasi yang lebih gencar. Konservasi itu untuk melindungi dan menjaga keberlangsungan ikan kita, sumberdaya kita. Jangan sampai ikan malaja kita nanti hanya jadi cerita, jadi kisah, bahwa kita pernah punya ikan yang enak. Yang mana setelah diminta kita hanya bisa memperlihatkan foto,” ungkapnya.

dibaca : 119

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top