MAKASSAR, UJUNGKARI– Anggota DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kepemudaan, di Hotel Royal Bay, Jalan Sultan Hasanuddin, Kamis (22/6/2023).
Legislator dari Fraksi Golkar ini memandang bahwa pemuda seharusnya konsisten dalam berbagai hal. Itu demi menggapai cita-citanya.
“Apapun yang terjadi jangan pernah goyah. Terus ciptakan konsisten baik semangat dan dalam Istiqomah,” ujar AWT–akronim dari Abdul Wahab Tahir.
Sejak dalam kandungan seorang ibu, AWT juga mengatakan bahwa pemuda sejatinya sudah punya semangat. Hanya saja ia meminta kepada orangtua untuk juga menjaga konsistensi itu.
“Mereka punya sifat dan konsisten dalam perjuangannya. Wariskanlah semangat dan cita-cita kepada pemuda kita,” tambah Abdul Wahab.
Adapun mengenai perda yang disosialisasikan, Sekretaris Golkar Makassar ini menyebut para pemuda tidak mesti menjadikannya sebagai pedoman. Kesuksesan mereka bergantung kepada konsistensinya.
“Perda itu hanya regulatif. Semuanya ada pada sifatnya seperti konsistensi semangat pemuda, maka jagalah itu,” tutup Abdul Wahab Tahir.
Tokoh pemuda Makassar, Ustadz Heri Trianto mengatakan bahwa para pemuda untuk menggapai cita-citanya perlu seorang guru. Di mana ia akan dibimbing dalam berbagai hal salah satunya soal konsistensi.
“Termasuk pak Wahab Tahir beliau juga adalah seorang guru. Beliau selalu mengajarkan soal kehidupan bagaimana kita harus punya sifat semangat dalam kehidupan,” ujarnya.
Para pemuda, kata Heri, juga mesti punya sifat keberanian. Kemudian disalurkan dalam berbagai hal positif.
“Bukan berani yang saya maksud dalam berkelahi tapi melakukan sesuatu demi menggapai cita-cita,” tambah Heri.
Tokoh pemuda lainnya, Ustadz Muhammad Asdar menyampaikan bahwa pemuda punya sejarah panjang dalam perannya untuk Indonesia. Salah satunya dalam memerdekakan Indonesia.
“Kemerdekaan saat ini yang kita peroleh itu tidak terlepas dari pemuda. Bayangkan kalau ada apa-apa pasti pemuda yang maju duluan,” ucapnya.
“Namun pemuda saat ini sudah terbalik, para orangtuan yang bersifat pemuda. Maka dari itu pemuda sekarang kembali harus berani, gerakan cepat, dan perfeksionis,” tukasnya. (*)