Site icon Ujung Jari

Kaum Milenial Diajak Cerdas Memilih Calon Wakilnya di DPRD

GOWA, UJUNGJARI.COM — Saat ini di Gowa ada puluhan warga mencalonkan diri sebagai bakal calon anggota DPRD Gowa. Semua itu tersebar pada tujuh daerah pemilihan (Dapil). Mereka beekompetisi untuk mengisi 45 kursi di DPRD Gowa.

Saking banyaknya bakal calon anggota DPRD Gowa membuat kompetisi akan berlangsung seru pada Februari 2024 mendatang. Karena itu masyarakat pun diimbau tidak salah pilih wakilnya nanti.

Sesuai data KPU Gowa, di Kabupaten Gowa sebanyak 7 Dapil masing-masing Dapil 1 Somba Opu (9 kursi), Dapil 2 meliputi Bontomarannu, Pattallassang, Manuju, Parangloe (6 kursi). Dapil 3 Kecamatan Tinggimoncong, Tombolopao dan Parigi (4 kursi) Dapil 4 Bungaya, Bontolempangang, Biringbulu dan Tompobulu (6 kursi). Pada Dapil 5 meliputi Bontonompo dan Bontonompo Selatan (4 kursi). Dapil 6 Bajeng dan Bajeng Barat (6 kursi) sedang Dapil 7 meliputi Pallangga dan Barombong (10 kursi).

Pada tujuh daerah pemilihan ini menyebar para calon anggota DPRD Gowa dari berbagai partai politik. Karena itu masyarakat harus cerdas memilih sehingga keterwakilan mereka nanti di legislatif tidak sia-sia dan yang terpilih betul-betul bisa bekerja untuk rakyat.

Salah satu bakal calon legislatif dari Partai Gerindra Kabupaten Gowa adalah Hasrul Abd Rajab. Bacaleg yang punya latar belakang pekerja atau aktivis sosial ini mengaku para calon wakil rakyat yang masuk nanti adalah betul-betul orang yang akan bekerja mengawal aspirasi masyarakat.

Karena itu Hasrul yang mempopulerkan nama taglinenya HAR meminta para pemilih di Gowa khususnya di Dapil 1 Kecamatan Somba Opu dimana dirinya terdaftar bacaleg untuk cerdas memilih wakilnya nanti.

“Saya mengajak para pemilih pemula milenial untuk menjadi pemilih yang cerdas,” kata Hasrul.

Menurut Ketua Milenial Peduli Sulsel (MPS) ini, sebagai pemilih yang cerdas, para pemilih harus memastikan nama pemilih sudah terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) nanti.

Salah satu caranya mengetahui calon wakilnya terdaftar dalam DCT nanti adalah dengan mengunjungi kelurahan tempat tinggal bacaleg.

“Bila belum terdaftar, laporkan agar dapat dimasukkan segera ke daftar pemilih hasil perbaikan (DPHP). Jangan fakum, kita harus proaktif mencari tahu informasi dan rekam jejak para calon wakil ta’. Kita harus tahu bagaimana rekam jejak calon wakil ta’. Buka media sosial cari tahu siapa-siapa mereka. Yang ketiga kita sebagai pemilih harus aktif mengikuti perkembangan informasi soal Pemilu. Ingat janganki golput karena itu tidak mencerminkan anda sebagai seorang nasionalis yang punya sikap dan punya karakter sebagai anak bangsa. Mari kita turut memberikan informasi kepada kerabat kita yang lain untuk tetap menyalurkan hak pilihnya dan jangan golput, ” kata Hasrul kepada BKM, Senin (19/6) siang.

Hal itu dipaparkan Hasrul saat melakukan kunjungan silaturahmi ke warga yang ada di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu pada Minggu (18/6) kemarin.

Kunjungan HAR ini sebagai silaturahmi menjelang pileg khususnya mensosialisasikan terkait sistem proporsional terbuka yang telah menjadi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin.

“Iya keberadaan saya di Tamarunang adalah memenuhi undangan para masyarakat setempat termasuk kelompok majelis taklim ibu-ibu dan komunitas pemuda. Di agenda ini saya memberikan masukan agar warga tampil menjadi pemilih yang memiliki jiwa nasionalis dengan tidak menjadi golput. Tidak golput itu adalah bagian dari nasionalisme kita sebagai warga yang berpancasila dan bagian dari simbol pemilih cerdas, ” kata Hasrul.

Terkait sikap HAR yang mengarahkan para pemilih khususnya pemilih milenial untuk cerdas memilih wakilnya, menurut Hanan adalah hal yang cukup baik. Hanan adalah seorang mahasiswa Fakultas Teknik di salah satu perguruan tinggi di Gowa dan merupakan warga Kecamatan Somba Opu.

Menurut Hanan, sebagai pemilih pemula dirinya tentu berharap hasil Pemilu nanti adalah yang terbaik dimana yang duduk di DPRD adalah wakil-wakil pilihan.

“Saya pemilih pemula. Saya baru bisa memilih sekarang karena Pemilu lima tahun lalu usia saya belum cukup. Dan sekarang baru bisa. Sebagai pemula saya sangat setuju dengan prinsip tentang pemilih cerdas. Kita ini adalah calon-calon pemimpin masa depan karena itu agar daerah kita ini makin bermartabat maka seyogyanya para wakil kita di DPRD adalah orang-orang berkualitas. Uang memang salah satu paling menentukan terpilihnya orang jadi anggota legislatif namun ingat, bukan uang yang akan bicara nanti tapi isi otak. Jadi janganki salah pilih. Pilih yang betul-betul punya otak brilian membangun daerah membantu pemerintah kita yang ada. Jangan yang cari-cari proyek saja dan duduk sekadar nama, ” tandas Hanan.-

Exit mobile version