ikut bergabung

Studi Kelayakan KIBa Bantaeng Libatkan Tim Ahli Universitas Hasanuddin


Ekonomi

Studi Kelayakan KIBa Bantaeng Libatkan Tim Ahli Universitas Hasanuddin

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM–Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan terus mendorong kemudahan berinvestasi di Sulawesi Selatan. Ini dibuktikan dengan dorongan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dengan memfasilitasi feasibility study (FS) atau studi kelayakan pengembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIBA). Studi kelayakan ini digodok oleh Pemprov Sulsel selama kurang lebih dua tahun terakhir atau sejak tahun 2021 lalu.

Dalam menggodok studi kelayakan pengembangan Kawasan Industri Bantaeng, Gubernur Sulsel mengalokasikan anggaran senilai Rp650 Juta. Studi kelayakan melibatkan perguruan tinggi Universitas Hasanuddin.

Kini mulai memperlihatkan hasil berkali-kali lipat. Kabupaten Bantaeng dilirik investor dari Inggris. Dengan nilai investasi kurang lebih sekitar US$ 9 miliar atau sekitar Rp135 triliun (kurs Rp 15.000).

“Kita alokasikan Rp650 Juta untuk studi kelayakan pengembangan KIBA. Kini investor melirik dengan nilai investasi Rp135 triliun,” kata Gubernur Andi Sudirman, Senin (12/6).

Dengan dukungan studi kelayakan oleh Pemprov Sulsel, membuka peluang yang besar bagi pengembangan investasi di Sulsel, khususnya di Bantaeng.

“Dengan adanya hasil studi kelayakan ini, maka memberikan jaminan bagi investor jika KIBA ini layak dikembangan. Sehingga bukan hanya peluang investasi Rp135 Triliun ini saja, namun akan membuka peluang investasi yang lainnya di KIBA,” tuturnya.

Ia pun menghimbau agar para investor nantinya mengedepankan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, serta bagaimana menjaga lingkungan sekitar.

Diketahui, Gubernur Sulsel menyerahkan hasil feasibility study (FS) atau studi kelayakan pengembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) kepada Bupati Bantaeng, Ilham Azikin, di Rujab Gubernur, Rabu 7 Juni 2023. (es)

Baca Juga :   Unhas Kembangkan Desa Agrowisata dengan Prinsip Collaborative Governance di Barru

dibaca : 114



Komentar Anda

Berita lainnya Ekonomi

Populer Minggu ini

Arsip

To Top