MAKASSAR, UJUNGJARI.COM – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar melakukan penelitian terkait Smart CCTV Program Jagai Anak ta Lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tahun 2023.

Sekertaris Balitbangda Makassar Haidil Adha mengatakan pihaknya telah melaksanakan Seminar Proposal Penelitian Inovasi dan Teknologi bertema Smart CCTV Program Jagai Anak ta Lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tahun 2023 di Hotel Swiss-Belhotel, Senin (5/6) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kata Haidil Adha, perkembangan dan kemajuan teknologi yang begitu cepat dewasa ini telah menjadi peluang sekaligus tantangan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu, maupun organisasi.

Bagi pemerintah, kata Haidil Adha, kecanggihan teknologi yang demikian pesat, khususnya apa yang dikenal sebagai artificial intelligence (ai) dengan berbagai platformnya sudah barang tentu merupakan sebuah peluang dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

“Salah satu aspek kesejahteraan tersebut adalah terpenuhinya hak-hak anak dalam menjalani proses pertumbuhan dan perkembangannya, sebagai kelompok yang rentan mengalami kekerasan, pelecehan, diskriminasi dan berbagai bentuk ancaman lainnya,” ujar Haidil Adha, Sabtu (10/6).

Disebutkan dalam undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pasal 20 dinyatakan negara, pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga, dan orang tua atau wali berkewajiban dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan perlindungan anak.

“Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,” tukasnya.

“Bertitik tolak dari arahan tersebut, maka pemerintah kota makassar menyambut baik adanya gagasan penerapan Smart CCTV Jagai Anak ta sebagaimana yang akan diseminarkan pada hari ini,” tambahnya.

Menurut Haidil–sapaan akrabnya, kegiatan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah bersama dalam mengoptimalkan tanggung jawab terhadap perlindungan anak dengan mengintegrasikan teknologi cctv dengan konsep smart city-nya dengan sistem perlindungan anak yang mengedepankan budaya lokal.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa program jagai anak ta adalah salah satu program prioritas Pemkot Makassar yang termuat dalam dokumen RPJMD 2021-2026 dimana semua komponen diharapkan dapat berkolaborasi dalam mewujudkan kualitas kehidupan anak dan menurunkan angka kekerasan anak di Kota Makassar,” paparnya.

Hal ini penting, sambung dia, mengingat banyaknya persoalan kemanusiaan yang dialami anak-anak yang saat ini menunjukkan trend yang kian mengkuatirkan. sebagai sebuah upaya bersama, program ini tidak akan berjalan maksimal apabila tidak dilakukan secara massif dan kolaboratif.

“Betapapun teknologi telah memberikan banyak kemudahan bagi kita, tetapi segala bentuk buatan manusia tentu tak luput dari kekurangan dan keterbatasan,” ujarnya.

“Program ini adalah sebuah pencegahan dalam meminimalisir, bukan untuk menghilangkan segala tindak dan perbuatan kekerasan terhadap anak. keberhasilan dalam memberikan perlindungan optimal kepada anak-anak tetap berada di tangan kita masing-masing sebagai umat manusia, baik selaku individu atau orang tua maupun organisasi,” jelasnya.

Haidil menambahkan, pihaknya mengapresiasi adanya kepedulian yang tinggi dari pihak perguruan tinggi, negeri maupun swasta, yang turut andil dalam program ini. Keterlibatan komponen perguruan tinggi dalam proses pengambilan kebijakan adalah sesuatu hal yang mutlak dibutuhkan.

Sebab, kata dia, mengingat perguruan tinggi adalah bagian dari elemen masyarakat dalam arti luas, sehingga kontribusi pemikiran melalui metodologi ilmiah yang dimilikinya dapat memperpendek kesenjangan dan meminimalisir kegagalan implementasi suatu kebijakan di tengah-tengah masyarakat.

“Untuk itu, saya berharap melalui kegiatan ini, konsep smart city dapat semakin memberikaan kontribusi dan terkoneksi dengan agenda strategis lainnya di kota makassar. pelibatan lembaga atau organisasi masyarakat di tingkat lorong juga tidak boleh diabaikan, mengingat keberadaan mereka bukan hanya sebagai pelaku tetapi juga kelompok sasaran,” pungkasnya. (rh)