MAKASSAR, UJUNGJARI.COM – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar menggelar forum diskusi rancangan awal draft naskah akademik kelompok penelitian I tahun anggaran 2023 di Ruang Rapat Sekda Gedung Balai Kota, Jumat (9/6).
Pada kesempatan itu, penelitian ini terkait sektor ekonomi dengan mengangkat Pendirian Inkubator Center bagi Pelaku Usaha Mikro di Kota Makassar.
Ketua Tim Peneliti Sakkapati dan empat anggota. Kepala Balitbangda Makassar Andi Bukti Djufrie membuka langsung forum diskusi rancangan awal draft naskah akademik ini.
Sakkapati mengatakan, inkubator bisnis adalah suatu program yang ditawarkan oleh berbagai lembaga guna mendukung usaha pemula.
Dukungan pada program tersebut biasanya berupa bimbingan dan penyediaan ruang untuk mengembangkan ide. Pembinaan melalui program inkubator bisnis akan berjalan selama satu sampai dua tahun.
“Inkubasi Bisnis merupakan tuntutan dari the new economy global, yang terjadi karena adanya perubahan yang cepat dan signifikan di bidang teknologi, telekomunikasi, dan digitalisasi, adanya deregulasi dan globalisasi,” jelas Sakkapati.
Perubahan tersebut, kata dia, memaksa adanya perubahan pada setiap pelakunya mulai dari skala negara, perusahaan atau organisasi, dan individu. Inkubasi Bisnis adalah proses pembinaan bagi usaha kecil dan atau pengembangan produk baru yang dilakukan oleh inkubator bisnis dalam hal penyediaan sarana dan prasarana usaha, pengembangan usaha dan dukungan manajemen serta teknologi.
“Jadi inkubator bisnis adalah lembaga yang bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun teknologi bagi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usahanya dan atau pengembangan produk baru agar dapat berkembang menjadi wirausaha yang tangguh dan atau produk baru yang berdaya saing dalam jangka waktu tertentu,” katanya.
Soal usulan benchmark, kata Sakkapati, menjadi masukan yang baik untuk penelitian Inkubator Center. Rencananya, tim akan melihat penerapan inkubator center yang berhasil dan ada di Indonesia.
“Ini kita baru mulai penelitian, tentu kita akan meniru yang berhasil. Nanti kita akan lakukan studi banding di daerah yang berhasil soal inkubator center,” tukasnya.
Soal lokasi, sambung akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) ini pihaknya akan memilih daerah yang memiliki demografi dan kondisi sesuai Kota Makassar. Salah satu usulan yakni Kota Batu, Malang, Jawa Timur. (rh)