MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Pedagang Pasar Niaga Daya (PND) kecamatan Biringkanaya, kota Makassar, menyayangkan pihak Perumda Pasar Makassar Raya yang terlalu jauh mengintervensi/mencampuri kepengurusan Masjid Baabur Risqi PND. Bahkan pengurus masjid saat ini telah dibekukan.

Pembekuan pengurus masjid Baabur Risqi PND oleh Perumda Pasar Makassar Raya beberapa waktu lalu, menuai sorotan dari pedagang dan warga setempat. Apalagi, pasca pembekuan pengurus masjid berdampak dengan terhentinya aktivitas TPA dan Tahfidz Al-Quaran di masjid tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

H Kurdass (68), salah satu pedagang PND mengaku sangat menyayangkan pembekuan pengurus masjid Baabur Risqi PND. Ia menilai pengambilalihan pengurus masjid Baabur Risiq tidak benar, dan telah mengganggu aktivitas masjid didalamnya khususnya para jamaah masjid yang mayoritas pedagang dan warga setempat.

“PD Pasar arogan, terlalu jauh mencampuri kepengurusan masjid. Apalagi sampai membekukan pengurus masjid. Ada apa PD Pasar mau ambil alih kepengurusan masjid? yang lucunya, PD Pasar rencana mau membentuk pengurus baru dengan memanggil orang-orang dari luar pasar Daya. Ini ada apa?,” kata H Kurdass kepada ujungjari.com, Senin (5/6/2023).

Yang paling disayangkan, lanjut H Kurdass, pasca pembekuan pengurus masjid, aktivitas TPA dan Tahfidz Al-Quran di masjid itu terhenti. Pengelolaan masjid pun sudah tidak maksimal dan terkesan terbengkalai.

“Saya menduga PD Pasar mau ambil alih kepengurusan masjid Baabur Risiq, karena mau mengincar kas masjid Rp2 miliar. Ya bisa jadi itu motivasinya,” ujarnya.

H Kurdass meminta kepada PD Pasar agar segera mengembalikan pengelolaan/pengurus masjid oleh pedagang pasar daya dan warga sekitarnya.

“Masjid itu adalah fasum pasar daya, jamaahnya pun adalah mayoritas pedagang pasar dan warga sekitar. Biarkan saja pedagang pasar yang mengurus dan mengelola itu masjid. Yang perlu diketahui, masjid itu sudah 4 kali di renovasi dengan swadaya pedagang pasar dan warga sekitar,” pintanya.

Kurdass juga meminta kepada Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) H.M Jusuf Kalla agar turun menengahi persoalan ini. “Tolong pak JK segera turun tengahi persoalan ini. Apalagi masjid itu dibangun oleh keluarga besar JK. Kepada Wali Kota Makassar, tolong tindak tegas, dan kalau perlu copot Dirut PD Pasar yang kerap membuat gaduh,” harap H Kurdass.

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Makassar Raya, Ichsan Abduh Hussein, yang dikonfirmasi terkait hal tersebut enggan memberikan penjelasan. “Saya lagi rapat,” ucap Ichsan membalas WA ujungjari.com.  (drw)