JAKARTA,UJUNGJARI.COM–Rencana investasi Inggris yang akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Bantaeng mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo.

Jokowi mendorongpercepatan realisasi investasi untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) tersebut. Pemerintah menargetkan pabrik baterai kendaraan listrik dapat dilakukan groundbreaking pada September mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik akan dilakukan di Bantaeng, Sulawesi Selatan dan di Papua.

“Arahan Presiden, kita akan melakukan percepatan karena investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy akan memakai tenaga angin di Bantaeng. Ini segera akan kita lakukan, kemudian ada tambang nikelnya dari Papua dan prosesnya sekarang sedang berjalan,” kata Bahlil.

Bahlil mengatakan, investasi asing untuk baterai mobil listrik itu berasal dari investor Inggris, yang bekerja sama dengan perusahaan dari Belgia, Australia, dan perusahaan BUMN. Bahlil menjelaskan, Presiden mengarahkan agar percepatan proses investasi dilakukan sesuai aturan.

Hal tersebut penting ditekankan agar realisasi investasi tak terhambat dengan banyaknya kajian yang dilakukan. “Percepatan yang dimaksud Bapak Presiden adalah investasi proses mekanisme sesuai aturan yang bisa dipercepat. Jadi, jangan kita lambat hanya dengan kajian terus. Negara ini terlalu banyak kajian,” kata Bahlil.

“Arahan bapak Presiden jelas minta percepatan di bulan September semua sudah selesai. Harus selesai dan harus sudah mulai groundbreaking/ di lokasinya dan semua sudah clear,” katanya.

Pabrik baterai mobil listrik di Bantaeng akan memproduksi baterai sel untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan ekspor.

“Tahap pertama kurang lebih (produksi) sekitar 20 giga untuk baterai selnya. Ke depan, pasti akan ditingkatkan permintaan dalam negeri maupun untuk ekspor. Ekspor untuk Eropa dengan Inggris sebagai hub,” katanya. (*/bs)