MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Pedagang kaki lima (PKL) dan penjual musiman di poros Jalan Perintis Kemerdekaan kecamatan Tamalanrea, semakin tak terkendali. Selain mengganggu estetika kota, keberdaan mereka juga biang kemacetan.
Seperti yang berada di depan pintu II Unhas, beberapa gerobak bakso, lapak jualan nasi kuning dan jajanan kue berada diatas bahu jalan. Bahkan ada yang menempati halte bus sebegai penyimpanan barang jualannya.
Daerah itu padat kendaraan, rawan macet dan kecelakaan lalu lintas, apalagi mereka berjualan persis di tikungan jalan pintu II Unhas.
“Penjual di depan pintu II Unhas sangat semraut dan mengganggu, bikin macet. Mereka menjual pas ditikungan, rawan sekali juga kecelakaan. Aparat kecamatan dan Satpol PP harus turun melakukan penertiban. Harus cepat ditertibkan, sebelum mereka bertambah banyak,” kata Ridwan (43) salah satu warga Perintis Kemerdekaan.
Ia menuturkan, pintu II Unhas atau jalan masuk ke RSUP DR Wahidin merupakan jalur padat kendaraan, setiap hari macet. Kondisi itu di perparah lagi dengan beberapa PKL berjualan diatas bahu jalan. Mereka menggelar lapak dan tenda dipinggir jalan.
“Kami minta aparat kecamatan dan Satpol PP bertindak tegas. Tertibkan semua pedagang yang melanggar di pintu II Unhas,” ujarnya.
Fatmawati (40) salah satu dokter RSUP DR Wahidin Sudirohoso, juga menyayangkan maraknya pedagang kaki lima yang menjual di tikungan jalan depan pintu II Unhas.
“Bagaimana tidak macet, banyak sekali penjual di depan pintu II. Keberadaan mereka sudah lama dan meresahkan. Kendaraan keluar masuk rumah sakit, setiap hari macet. Kita berharap pihak berwenang segera tertibkan penjual-penjual di depan pintu II, jangan ada pembiaran,” ujar Fatmawati. (drw)