GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 250 warga eksodus Timor Timur yang kini tinggal di Kabupaten Gowa dan berada di bawah binaan Yayasan Pembinaan Mualaf Al Istiqomah Mundo Perdido Timor Timur Sulawesi Selatan BTN Aura Permai Blok 5/14A di Jl Pelita Lambengi, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga mendapatkan perhatian besar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Perhatian atas para eksodus yang berada di Gowa sejak 2008 silam tersebut bukan tanpa alasan. Selain karena para eksodus ini adalah masyarakat Indonesia juga karena Yayasan Pembinaan Mualaf Al Istiqomah Mundo Perdido tersebut pendiriannya diprakarsai Jenderal TNI Dudung Abdurrahman yang kala itu masih menjabat sebagai Aspers Kodam dan masih berpangkat Kolonel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hingga kini, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman menjadi donatur tetap yayasan mualaf tersebut.

Dalam kunjungan ini, KSAD diwakili Wa Asintel KSAD Bidang Jemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva. Perwira TNI AD ini datang bersama sejumlah perwira tinggi Kodam XIV Hasanuddin dan para perwira lingkup Kodim 1409 Gowa.

Dalam silaturahmi ini, Selasa (23/5) ini, Brigjen TNI Antoninho menyerahkan Sarana Penggalangan Intelijen dari Staf Intelijen Angkatan Darat (Sintelad) yang merupakan program kerja TNI AD di bidang Intelijen yang dilakukan di wilayah Kodam XIV Hasanuddin khususnya di Kabupaten Gowa.

Kedatangan Wa Asintel KSAD Bidang Jemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva ini disambut hangat pimpinan Yayasan Pembinaan Mu’alaf Al Istiqomah Mundo Perdido Timor Timur Sulsel Ustadz Muhammad Miolo.

“Semoga dengan kedatangan Bapak Jenderal ditempat kami dapat memberikan motivasi kepada kami semua agar lebih baik kedepannya,” kata Ustadz Muhammad Miolo.

Ustadz Muhammad Miolo pun menjelaskan sekilas sejarah keberadaan warga Timor Timur di Kabupaten Gowa. Dikatakannya, dahulu Timor Timur di masa Portugis sangat lah berat setelah Indonesia masuk ke Timor Timur agama Islam juga masuk sehingga banyak warga Timor Timur menjadi mualaf.

” Dengan adanya kerusuhan di Timor Timur membuat para mualaf menyelamatkan diri masing-masing dan Alhamdulillah kami ditakdirkan berada di Sulawesi Selatan yakni di Kabupaten Gowa. Kemudian kami mendirikan yayasan ini dan ketika tahun 2008 Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang waktu itu masih berpangkat Kolonel dengan jabatan Aspers Kodam datang dan bersama menjadikan keberadaan kami sebagai yayasan dan beliau kini menjadi donatur tetap yayasan, ” papar Ustadz Muhammad Miolo.

Sementara dalam kunjungan itu, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva menyampaikan arahan serta pesan dari KSAD dan menyampaikan titipan sedekah KSAD kepada para mualaf di yayasan tersebut yakni sedekah 25 persen.

“Mudah-mudahan sedekah itu bisa menjadi amal jariyah kita agar bisa mempertahankan agama Allah ini biar agama Allah ini tetap kokoh sampai hari kemudian, ” papar Brigjen TNI Antoninho.

Brigjen TNI Antoninho juga menyampaikan titipan arahan KSAD bahwa bangunan yayasan akan diperhatikan agar lebih baik.

”Kita akan perhatikan bangunan ini sehingga bisa menjadi sekolah bagi para eksodus mualaf yang lebih bagus lagi. Gedung yayasan ni merupakan tempat dimana kita mencari ilmu yang abadi yaitu Al Qur’an, ” kata Brigjen TNI Antoninho.

Dalam kesempatan itu Wa Asintel juga melakukan bincang-bincang langsung dengan para eksodus mualaf yang nantinya akan disampaikan ke KSAD nantinya. Brigjen TNI Antoninho juga menyerahkan bingkisan yang dilanjutkan dengan acara halal bihalal.

Kunjungan Wa Asintel KSAD Bidang Jemen Intel ini turut didampingi Pamen Denmabesad Kolonel Inf Junaidi M, Kasi Intel Kasrem 141 Toddopuli Kolonel Inf Muhammad Roni Sulaiman, Wa Asintel Kasdam XIV Hasanuddin Letkol Inf M Wahyudi Amry, Katim Gumil Rindam XIV Hasanuddin Letkol Inf Ruslan, Kasdim 1409 Gowa Mayor Inf Eko Sulistiono.

Serta para perwira staf Kodim 1409 Gowa. Turut hadir Prof Sukri Paluturi PhD (alumni Lemhanas PPRAl XIII), Lurah Bontoparang Syahbandar. –