MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Universitas Terbuka (UT) Kota Makassar menggelar Seminar Akademik dengan tema “Tantangan dan Peluang Dunia Pendidikan di Indonesia dalam Melahirkan Generasi Emas Tahun 2045”.

Seminar tersebut digelar Minggu (21/5) di Gedung Phinisi Hotel Claro Makassar, diikuti civitas akademika UT, menghadirkan pembicara yakni
Guru besar Prof Dr Maximus Gorky Sembiring, MSc dan Andi Nirmawati dari Dinas Pendidikan Sulsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan dihadiri langsung
Direktur UT Makassar Prof Rahman Rahim, SE, MM dan Sekretaris Jenderal IKA UT Drs Lele Sudarmanto, SE, MBA.

Panitia kegiatan yang juga dosen UT, Drs H Syamsuddin Patang, MPd, MH menjelaskan seminar yang digelar ini merupakan rangkaian dari kegiatan wisuda mahasiswa yang akan digelar besok, Senin (22/5).

Seminar juga dirangkaikan dengan pelantikan/pengukuhan pengurus wilayah IKA UT MAKASSAR 2023-2028.

Dalam kegiatan tersebut, Prof Maximus Gorky Sembiring dan Andi Nirmawati membuka wawasan berpikir peserta seminar yang didominasi mahasiswa yang akan diwisuda.

Sementara itu, Direktur UT Makassar Prof Dr H Abd Rahman Rahim, SE, MM menjelaskan kegiatan seminar akademik yang dilaksanakan hari ini merupakan agenda rutin menjelang wisuda sarjana.

Untuk prosesi wisuda sendiri, kata Prof Rahman, rencanakan bakal diikuti 353 peserta dari empat program studi (Prodi).

Di antaranya prodi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Saat ini, kata Prof Rahman, UT Makassar memiliki sekitar 9000 mahasiswa yang tersebar di berbagai daerah yang ada di Sulsel. Sementara untuk skala nasional, mahasiswanya mencapai 450- ribuan orang.

Berbeda dengan kampus lainnya, Universitas Terbuka yang berstatus perguruan tinggi negeri memiliki sejumlah keunggulan.

Di antaranya, UT sudah terakreditasi, baik institusi maupun program studi. Metode belajar juga cukup unik karena menggunakan e-learning jarak jauh.

“Sehingga kuliah tidak perlu ke kampus. Bisa di mana saja dan kapan saja,” ungkap lelaki yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar tersebut.

Selain itu, lanjutnya, mahasiswa bisa kuliah sambil bekerja tanpa harus mengganggu profesi yang bersangkutan.

“Selain itu, berdasarkan data, terbukti penerimaan CPNS maupun tenaga kontrak pemerintah terbanyak dari UT secara nasional. Sehingga kemampuan kompetisi alumni kita untuk memperoleh pekerjaan, selain bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, itu tidak meragukan,” tandas Prof Rahman. (drw)