MAKASSAR,UJUNGJARI.COM--Sejumlah pihak mengklarifikasi desakan sejumlah pihak yang meminta Kepala SMA Negeri 6 Makassar, La Enre dicopot dari jabatannya karena melakukan pungli terkait tarif parkir kendaraan. Mereka menyebut parkir ditangani warga sekitar dalam menjaga keamanan kendaraan guru dan siswa.

“Parkir tidak ditangani sekolah. Itu hanya dikelola remaja di sekitar sekolah agar kendaraan yang terparkir aman. Sebab dulu pernah terjadi kasus perusakan kendaraan karena tidak ada yang jaga,” kata Udin, salah seorang warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Begitu juga tuduhan nepotisme karena Kepsek La Enre dan beberapa keluarganya bekerja di sekolah ini. Faktanya, jauh sebelum menjadi kepala sekolah, beberapa keluarganya memang sudah mengabdi di tempat ini. Itu karena jarak sekolah dengan kediaman Enre sangat dekat.

“Rumah Pak Enre persis di belakang sekolah. Jadi bukan nepotisme. Beberapa keluarganya sudah mengabdi di sekolah itu sebelum Pak Enre menjadi kepala sekolah,” katanya lagi.

Udin menambahkan munculnya polemik ini dilatarbelakangi oleh sikap tegas sekolah yang tidak meluluskan beberapa siswa saat Ujian Nasional (UN) karena memang tidak memenuhi syarat. Mereka yang tidak lulus itu disebut karena enam bulan tidak pernah sekolah dan ada juga yang melakukan aksi tidak terpuji pada gurunya.

Dinas Pendidikan Sulsel diminta tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan tudingan sepihak terhadap pimpinan SMA Negeri 6 Makassar. Bukan tidak mungkin kondisi ini akan dimanfaatkan kelompok tertentu yang bertujuan merusak citra pendidikan di Sulawesi Selatan. (rl)