ikut bergabung

Bupati Budiman Bersama Ketua TP PKK Lutim Saksikan Preview Film “La Galigo


Berita

Bupati Budiman Bersama Ketua TP PKK Lutim Saksikan Preview Film “La Galigo

MALILI,UJUNGJARI.COM–Bupati Luwu Timur, H. Budiman bersama Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Timur, Hj Sufriaty menyaksikan Preview Film “La Galigo” di Aula Rumah Jabatan Bupati, Malili, Sabtu (06/5) malam.

Film La Galigo berkisah tentang napak tilas manusia pertama di kerajaan bumi, namun untuk sequel pertama, pihak Production House “RUMAH TUJUH LANGIT” lebih fokus ke kisah La Galigo sebagai keturunan ke-4 manusia pertama.

Adapun tempat atau lokasi shoting dalam pembuatan Film ini ialah di Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Bulukumba.

Tujuan dibuatnya film ini sebagai edukasi sejarah, mitologi asal muasal manusia yang diceritakan melalui pendekatan tradisi dan budaya di Sulawesi Selatan, khususnya di Luwu Timur.

Bupati Budiman mengatakan pemutaran preview film La Galigo malam ini selain dalam rangka HUT ke-20 Kabupaten Luwu Timur. Selain itu juga sebagai persembahan untuk istrinya saya yang sedang berulang tahun.

“Saya sengaja memilih memutar preview film ini di tanggal 6 Mei, karena menurut saya inilah kado istimewa dari saya buat istri tercinta saya yang sedang berulang tahun,” ungkapnya.

Budiman menjelaskan, pembuatan film ini memang tidak menggunakan biaya yang kecil. Juga tidak menggunakan APBD. Ia hanya mengajak beberapa orang yang mau berinvestasi secara bisnis.

“Ini legasi yang selalu diceritakan bahwa Luwu Timur ini adalah tempat cerita La Galigo diawali. Untuk buktinya, ada Pongsimoni, Ussu, Cerekang, dan ada beberapa cerita yang ada tempatnya. Dan kita mencoba untuk membaca karya Dul Abdur Rahman yang kemudian kita filmkan dan mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Luwu Timur,” tutur Budiman.

Baca Juga :   Kapolres Gowa Serukan Masyarakat Taati Protokol Kesehatan

Sementara Sutradar Film “La Galigo”, Rahman Nur Zaman mengungkapkan film yang dilihat ini hanyalah sebuah preview dan belum merupakan hasil akhir dari editing.

Film ini, kata dia, masih akan melalui beberapa proses pengeditan seperti coloring dan kemudian juga suaranya akan didoulby dan akan diedit di Jakarta di Piramid Studio.

“Setelah kita menyaksikan ini, banyak hal yang berputar di kepala kita masing-masing, namun intinya adalah penafsiran berdasarkan visual gambar, pembenaran visual yang coba kami wujudkan dalam sebuah film yang tentunya masih membutuhkan masukan dan kritikan,” jelas Rahman Nur. (bs)

dibaca : 73



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top