GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan matangkan tantangan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar Gowa optimal melakukan peningkatan produktifitas pertanian khusus padi.
Tantangan itupun langsung dijawab Adnan dengan melakukan persiapan draft acuan program yang akan segera disorongnya ke meja Mentan SYL ini. Tantangan itu adalah program 1.000 hektare (Ha) sawah. Program ini merupakan program usulan dari Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas pertanian.
Saat mendengarkan ekspose bawahannya di jajaran Dinas Pertanian, Rabu (3/5/2023) siang di ruang kerjanya, Adnan meminta program yang akan dikembangkan pada empat kecamatan masing-masing Kecamatan Bajeng (tiga desa sasaran), Kecamatan Bajeng Barat (tujuh desa sasaran), Kecamatan Barombong (dua desa) dan Kecamatan Bontonompo (empat desa dan satu kelurahan sasaran) harus detil dan lengkap.
“Program ini diusulkan Pak Mentan saat melakukan silaturahmi PPL di Kabupaten Gowa baru-baru ini, dan langsung memberikan tantangan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas sawah melalui program ini. Rencananya, program 1.000 hektare sawah ini masuk dalam wilayah IP-300 yang mana jenis komoditinya adalah padi,” sebut Adnan.
Jadwal penanaman yang berada pada musim Gadu kedua yakni pada Juli hingga Agustus mendatang yang dilakukan di dua wilayah UPT yakni UPT BPPP Limbung seluas 600 hektare dan UPT BPPP Barembeng 400 hektare.
.
Penanaman 1.000 hektare di wilayah UPT BPPP Limbung mencakup Barombong, Bajeng dan Bajeng Barat sedang wilayah UPT BPPP Barembeng meliputi Kecamatan Bontonompo dengan bantuan sarana produksi (Saprodi) dan beberapa alat mesin pertanian (Alsintan).
Disebutkan Adnan, dalam program 1.000 hektare sawah ini, konsep yang dibangun adalah bagaimana memberdayakan masyarakat, kemudian mendorong masyarakat untuk produktivitas dan mendorong juga masyarakat untuk melakukan inovasi dengan program tersebut.
“Tentunya dengan adanya program ini terjadi peningkatan jumlah produksi padi setiap tahunnya. Makanya sebelum kita sorong ke meja Pak Mentan, draft proposalnya harus detil dan perlu dibahas sematang mungkin. Kita harus cepat menyelesaikan konsepnya. Dan harus saya koreksi sedetil mungkin,” kata Adnan.
Terkait konsep pendanaan program ini tambah Bupati Gowa, harus dicantumkan tiga metode pendanaan, baik melalui dana KUR perbankan, APBD/APBN, maupun penggabungan keduanya.
Karena pentingnya program ini maka Bupati Adnan meminta kepada tim program 1.000 hektare sawah ini untuk menuliskan secara detail terkait kendala-kendala apa saja dalam pengairannya nanti.
“Dalam konsep program itu harus dicantumkan detil terkait kendalanya seperti ketersediaan air di saluran irigasi terbatas atau kurang maksimal sehingga memerlukan sistem pompanisasi. Seperti itulah maksudnya harus detil,” tandas Adnan. –