Site icon Ujung Jari

Kuasai Empat Bahasa Asing, Tisya Raih Juara 3 Baca Surat Kartini

GOWA, UJUNGJARI.COM — Nasib orang siapa yang tahu. Contohnya Tisya Utari Arianto. Siswi SMAN 14 Gowa yang sangat mahir dalam berbahasa asing bahkan menguasai empat bahasa asing yakni Korea, Jermab, Inggris dna Mandarin, namun dalam kompetisi baca surat Kartini berbahasa Inggris hanya bisa meraih peringkat ketiga alias juara 3.

Meski hanya mampu di posisi juara 3, namun gadis manis Tisya tidak kecewa. Dia tahu dirinya punya kelemahan saat menyampaikan isi surat Kartini yang disampaikannya secara bahasa Inggris saat kompetisi dilaksanakan TP PKK Gowa dan Disdik Gowa pada Senin (17/4/2023) lalu di Balai Sidang Unismuh Makassar.

Tisya tetap bangga atas penilaian dewan juri yang betul-betul berasal dari profesional tersebut. Apalagi Tisya pun berkesempatan masuk Unismuh Fakultas Bahasa dan Sastra Inggris Prodi Bahasa Inggris Unismuh Makassar sama dengan Muhammad Haikal peraih juara 1 dan Noea juara 2.

Sama dengan Noea, Tisya pun bercita-cita jadi seorang Diplomat kelak. Alasannya karena dirinya sudah memiliki bekal menuju cita-citanya tersebut yakni menguasai empat bahasa.

“Cita cita saya ingin menjadi seorang Diplomat, kebetulan selain di bidang bahasa Inggris, Alhamdulillah saya cukup mahir berbahasa Korea, Jerman, dan sedikit bahasa Mandarin,” kata Tisya, saat dihubungi Kamis (20/4/2023).

Tisya menuturkan, persiapan menuju lomba dilakukannya dengan terus berlatih, terpenting menurutnya memahami arti dari surat Kartini. Hal itu kata Tisya membutuhkan waktu seminggu.

“Untuk persiapan yang saya lakukan mungkin tidak jauh berbeda dengan peserta lainnya, yaitu dengan membaca, memahami arti dari surat Kartini yang telah diberikan. Kemudian untuk persiapannya, saya lakukan kurang lebih H-7 lomba,” papar Tisya.

Tisya mengaku cukup paham dan terkesan mengetahui makna dari surat Kartini yang didalamnya tercatat perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

“Setelah membaca surat Kartini, kesan yang saya dapat adalah merasakan emosional, mengingat seberapa besar perjuangan yang telah dilakukan oleh Ibu Kartini, untuk memperjuangkan hak-hak para perempuan yang ada di negeri kita terkasih,” kata Tisya.

Tidak hanya cakap dalam berbahasa asing, Tisya juga rupanya terlatih menjadi Master Of Ceremoni (MC). Kemampuan dalam Public Speaking membuatnya menjadi siswi yang berbakat.

Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita Adnan mengatakan, penggunaan bahasa Inggris dalam pembacaan surat Kartini ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan bakat anak dan peningkatan skill dalam berbahasa Inggris serta meningkatkan literasi para siswa siswi terkait RA Kartini yang hingga kini memang masih kurang diketahui banyak orang.

“Lomba baca surat Kartini dalam bahasa Inggris sebagai upaya menyiapkan generasi menuju bonus demografi kedepannya. Sehingga harus ada ruang-ruang bagi anak-anak dalam pengembangan bakatnya. Kegiatan ini diadakan lebih awal karena sudah mau memasuki libur bersama,” papar Priska, istri Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. –

Exit mobile version