GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 224 siswa SMA/SMK se Kabupaten Gowa mengikuti Kartini Laters Reading Competition atau lomba baca surat Kartini dalam bahasa Inggris. Kegiatan lomba yang digelar di Balai Sidang Unismuh Makassar ini diselenggarakan TP PKK Gowa bekerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa dan Universitas Muhammadiyah Makassar, Senin (17/4) pagi.
Para siswa peserta lomba baca surat Kartini satu persatu naik ke mimbar dan membacakan surat Kartini tersebut. Rerata peserta baik siswa dan siswi begitu fasih menggunakan bahasa Inggris saat menbacakan baris demi baris isi surat Kartini yang bertajuk tentang pendidikan tersebut.
Kegiatan lomba yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April 2023 ini dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Gowa Taufik Mursad, Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita Adnan serta Wakil Rektor 1 Dr Abd Rakhim Nanda, para kepala SMA se Gowa serta jajaran pengurus TP PKK Gowa.
Wakil Rektor 1 Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda mengatakan, dalam kompetisi lomba baca surat Kartini ini, Unismuh turut ambil bagian dimana pihak Unismuh akan merekrut tiga juara sekaligus menjadi mahasiswanya.
“Jadi kami menyiapkan tiga hadiah beasiswa bebas tes untuk Fakultas Bahasa dan Sastra prodi Bahasa Inggris. Tiga siswa juara di kompetisi ini akan kami terima sebagai mahasiswa kami untuk periode tahun ajaran 2024 mendatang. Soal teknisnya akan kami atur nanti. Karena peserta lomba ini adalah kelas 3 maka otomatis mereka baru tamat pada tahun depan, ” kata WR 1 Dr Abd Rakhim Nanda dalam pembukaan lomba.
Dikatakan Dr Abd Rakhim Nanda, sebelumnya pihak Unismuh telah menggalang kerjasama dengan Pemkab Gowa melalui program satu sarjana satu desa kelurahan. Dimana saat ini sudah ada 33 orang mahasiswa Unismuh melalui program satu sarjana satu desa tersebut sedang menimba ilmu.
“Kami (Unismuh) juga menyiapkan beasiswa akademik melalui saringan akademik atau rangking 1. Nanti dibuatkan surat kerjasamanya lebih detail, ” tambah Dr Abd Rakhim Nanda.
Sementara itu Kadis Pendidikan Taufik Mursad mengatakan inisiator pelaksanaan lomba baca surat Kartini ini adalah Ketua TP PKK Gowa yang kemudian kami tindak lanjuti. Alasan mendasar kegiatan ini dilakukan bagaimana melibatkan anak-anak dalam meresapi pikiran dari RA Kartini yang tentunya mengandung nilai-nilai yang sangat tinggi, nilai patriotit dan wajib menjadi inspirasi bagi generasi dalam mempersiapkan diri menyongsong generasi emas 2045.
“Saya berharap partisipasi bapak, ibu guru dan juga para siswa bisa lebih baik, bisa lebih bersemangat sehingga kompetisi ini melahirkan calon-calon generasi muda terbaik. Juara tidak penting, yang terpenting siapa yang mengikuti kegiatan ini, ” kata Taufik Mursad.
Terpisah Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita Adnan mengatakan ini adalah salah satu cara bagaimana anak-anak menambah wawasan, bakatnya, dan menambah prestasinya.
Kenapa harus bahasa Inggris? Kata Priska, kenapa dilaksanakan hari ini karena pada peringatannya tahun ini masuk libur bersama makanya kita lakukan lebih awal,” kata Priska.
Termasuk juga sebagai upaya dalam meningkatkan literasi bagi para siswa-siswi terkait perjuangan RA Kartini, sehingga diharapkan bisa menginspirasi dan motivasi mereka. Apalagi, ia mengaku perjuangan RA Kartini yang dikemas dalam berbagai literasi masih banyak belum diketahui berbagai pihak, sehingga sangat perlu literasi perjuangan RA Kartini mulai dikenalkan pada anak-anak jenjang SMA dan sederajat.
“Kami juga bangga karena dalam kompetisi ini bukan hanya perempuan yang ikut menjadi peserta dan yang dianggap identik dengan RA Kartini, tetapi beberapa dari siswa laki-laki juga. Artinya ini sangat bagus,” papar istri Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Salah seorang peserta siswa asal SMAN 4 Gowa (dulu SMAN 1 Tinggimoncong) bernama Muh Fauzan Islami mengaku sempat nervous saat berada di mimbar. Fausan mengaku hafal naskahnya, namun karena grogi sempat berhenti tanpa bicara.
Meski demikian, dia yakin sudah menjalankan tugasnya sebagai peserta lomba.
“Saya latihan selama seminggu dilatih oleh guru dan berlatih sendiri. Say sudah pernah ikut lomba-lomba pidato bahasa Inggris. Saya tidak ikut kursus cuma belajar di sekolah dan sempat dibina oleh mahasiswa KKN. Ini kompetisi namun saya tidak berharap dari juaranya namun yang saya kejar adalah pengalaman dan pembelajarannya apalagi ini dalam bahasa Inggris. Dan kalaupun saya dapat juara maka alhamdulillah berarti Allah kasih rejeki ke saya, ” kata anak kedua dari tiga bersaudara buah hati Musriadi dan Aisyah, warga Malino ini.
Bekalnya tampil di lomba ini adalah dukungan dari kedua orangtuanya serta para guru dan kepseknya. “Bapak ibu saya bilang jangan kejar hadiahnya tapi pengalamannya, ” papar Fauzan yang bercita-cita jadi seorang militer nanti. –