SIDRAP,UJUNGJARI.COM – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu sentra penghasil sapi potong berkualitas yang bisa memperkuat produksi daging nasional. Menurut SYL, Sulawesi adalah pintu utama kawasan Indonesia timur yang memiliki potensi besar dalam memperkokoh ekonomi nasional.
“Kalau kita kembangkan 10.000 sapi di satu tempat saja pak, rakyat pasti untung. Termasuk kita integrasikan dengan sapi parah dan pakannya. Saya jamin pasti masyarakat di sekitarnya untung,” ujar SYL saat meninjau PT Berdikari United Livd Stock (BULs) di Sidrap, Sulsel, Minggu, 16 April 2023.
SYL mengatakan selama ini sektor peternakan adalah sektor yang paling menjanjikan mengingat semua bagian hewan mulai dari kepala sampai kotoran mampu menghasilkan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Bahkan peternakan juga merupakan produk hewani yang dibutuhkan masyarakat setiap hari.
“Sampai-sampai kotorannya saja bisa kita jadikan pupuk. Kita punya jerami yang sisa dikasih makan kembali. Dan saya berharap pak dirjen rakyat juga ikut menikmati apa yang kira lakukan. Kalau begitu kita turun tangan semua yuk,” katanya.
Terkait hal ini, SYL ingin tiga bulan ke depan Kabupaten Sidrap mengawali seluruh rangkaian dan rencana swasembada daging. Kata dia, Sidrap harus menjadi wilayah produktif dalam menguatkan komoditas daging nasional.
“3 bulan lagi saya turun ke sini pak dan harus ada hasilnya. Kalau kita butuh modal kita siapkan dengan metode KUR (Kredit Usaha Rakyat),” katanya.
Direktur PT Berdikari United Lived Stock (BULs), Irman Yasin Limpo mengungkapkan bahwa saat ini jumlah sapi brahman cros/BX di peternakan tersebut mencapai 1.046 ekor yang dikembangkan di luas lahan 6.700 hektare.
Saat ini, kata dia, fokus perusahaanya adalah pembibitan dan pengembangbiakan sapi di Indonesia.
“Kita fokus di pembibitan karena lahan di sini sumber pakannya melimpah. Ada jagung, singkong dan sebagainya. Kemudian air di sini juga Alhamdulillah lumayan baik, ditambah lagi curah hujan kalau datang keras sekali,” katanya.
Soal pakan, kata Irman, saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan 27 kelompok tani di Parepare dan juga mahasiswa Polbangtan untuk menentukan standar pakan yang baik bagi pertumbuhan hewan ternak.
“Kami sudah bekerja sama dalam bentuk penanaman jagung. Kami sudah bekerja sama dengan 27 kelompok tani, juga berbicara dengan Polbangtan untuk standar,” jelasnya. (bs)