Site icon Ujung Jari

Jelang Lebaran, Stok Daging dan Telur di Gowa Aman

GOWA, UJUNGJARI.COM — Hari lebaran Idul Fitri tersisa tujuh hari lagi atau H-7. Dari pantauan BKM dalam aktivitas masyarakat khususnya di pasar-pasar terlihat masyarakat sangat konsumtif atas kebutuhan daging baik daging sapi dan ayam bahkan kebutuhan telur.

Menyikapi itu, Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Gowa pun menjamin ketersediaan bahan pokok khususnya kebutuhan daging ayam dan daging sapi serta telur ayam. Bahkan Disnakbun mengklaim kebutuhan daging ini tetap aman selama Ramadan hingga Idul Fitri 2023. Hal ini lantaran kondisi ketersediaan ketiga komoditas tersebut masih surplus atau lebih.

“Iya untuk tiga kebutuhan pokok jenis daging ini masih aman, sebab ketersediaannya masih surplus. Kami pastikan ketersediaannya akan memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Idul Fitri nanti,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Gowa Suhriati, Kamis (13/4).

Dikatakan Suhriati, untuk ketersediaan daging ayam baik jenis ayam ras maupun ayam broiler sebanyak 6.055,183 ton selama setahun. Sementara kebutuhan masyarakat akan komoditas tersebut selama Ramadan hanya 591,688 ton. Artinya masih terjadi surplus sebanyak 5.463,495 ton.

“Begitu pun pada komoditas telur ayam, kita menyiapkan selama setahun itu sebanyak 1.555,746 ton, sementara kebutuhan di bulan Ramadan ini hanya 163,040 ton. Sehingga ada surplus 1.392,706 ton. Ini tentu akan memenuhi kebutuhan masyarakat saat Idul Fitri mendatang, ” kata Suhriati.

Sementara untuk daging sapi, tambah Suhriati, selama setahun ini tersedia sebanyak 3.780,654 ton, sementara kebutuhan selama Ramadan hanya 600,266 ton atau tersisa (surplus) 3.180,388 ton.

“Karena itu kami pun menjamin kebutuhan daging akan tercukupi. Tidak ada kelangkaan daging sapi, telur ayam dan daging ayam saat Idul Fitri nanti. Apalagi kami memang telah masuk dalam bagian Tim TPID yang rutin melakukan pengawasan terkait stok,” papar Suhriati.

Suhriati pun memastikan, hingga lebaran ini tidak ada lonjakan harga khusus pada komoditas daging. Kalau pun ada kenaikan itu masih pada batas wajar.

“Kami sudah sosialisasikan ke pedagang, agar naiknya jangan terlalu banyak. Kenaikan bahan-bahan pokok di momen seperti ini memang biasa terjadi, tapi kenaikannya harus yang wajar-wajar saja,” tegas Suhriati. –

Exit mobile version