MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Sejumlah pedagang kaki lima (PK-5) yang terkena imbas penertiban oleh aparat kecamatan Tamalanrea, berharap tidak tebang pilih. Sebab masih banyak lapak-lapak jualan yang berada diatas drainase dan bahu jalan di poros Perintis tidak ditindaki.
Tindakan tim trantib dan Satpol PP itu dinilai diskriminatif, pedagang yang ditertibkan hanya “orderan” dari oknum tertentu. “Harusnya jangan pilih kasih, masih banyak pedagang kaki lima di poros Perintis yang melanggar, kenapa tidak dibongkar. Kenapa kami saja yang ditertibkan,” kata Rasyid (49) penjual pakaian di Jalan Baru-Perintis Kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ini menjual pakaian hanya di bulan puasa ji, kenapa kami terus yang didatangi Satpol PP. Padahal ratusan pedagang di poros Perintis tidak diapa-apai, mereka dibiarkan menjual. Atau yang menyetor jatah bulanan tidak diganggu?,” ujarnya.
Rahmawati (55) penjual pakaian lainnya, menuturkan, penertiban PK-5 ini sangat tidak adil, banyak pedagang kaki lima di poros Perintis tidak ditertibkan seperti penjual songkok, penjual buah-buahan, dan lainnya. “Kenapa fokusnya ke kami penjual pakaian, padahal masih banyak pedagang yang semraut dan menjual diatas got. Pak camat, kalau mau jatah bulanan bilangki, jangan hanya kami yang selalu digertak-gertak,” keluh Rahmawati.
“Tabe ini masalah perut, kami menjual hanya sekedar menyambung hidup. Kalau kami diganggu terus seperti ini, kami pedagang akan bersatu melawan,” ujarnya.
Ridwan (33) penjual pakaian lainnya mengatakan, pihaknya akan melakukan perlawanan, dan menggelar aksi demo ke kantor camat Tamalanrea.
“Kami bersama ormas akan turun demo, menuntut keadilan. Lihatmi nanti, kami pedagang bersam ormas akan demo kantor camat. Penertiban ini sangat tidak adil, ada pilih kasih,” kata Ridwan. (drw)