MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Penerapan pembelajaran metode Gampang, Asik, dan Menyenangkan (GASING) mulai diterapkan Pemkot Makassar.

Metode pembelajaran ini merupakan program kerja sama Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar dengan Surya Center For Learning Excellence.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bimbingan Teknis Pembelajaran Medote GASING berlangsung di Aula Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulawesi Selatan, Selasa (28/03/2023).

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menegaskan sengaja menerapkan metode GASING dalam sistem pembelajaran karena dinilai unggul di seluruh dunia.

“Metode ini sudah unggul di seluruh dunia, dan Prof Yohanes Surya sebagai penggagas sudah banyak menciptakan juara-juara dunia,” kata Danny Pomanto.

Ia mengungkapkan Makassar bukan kota yang pertama menerapkan metode ini. Sudah ada beberapa kota seperti di Jawa dan Sumatera.

Meski begitu, lanjut Danny Pomanto, melalui program ini ia berharap bisa melahirkan SDM yang unggul di Kota Makassar.

“Saya mau anak-anak kita total menerima program GASING. Jadi dengan ini anak-anak kita bisa cerdas,” ungkapnya.

Bahkan dengan kemampuan digitalisasi yang dimiliki siswa SD-SMP yang mengikuti program GASING akan lebih mudah untuk mewujudkan Makassar menjadi kota Metaverse.

“Digitalisasi itu numerik, sehingga kemampuan itu akan mempermudah kita sebagai kota Metaverse,” ujar Danny Pomanto.

Apalagi, Danny Pomanto menargetkan ada 235 ribu siswa SD-SMP se-Kota Makassar yang akan mengikuti program GASING.

“Membangun resiliensi itukan dari SDM, dan itu kita mulai dari anak-anak,” tambahnya.

Sementara, Kepala Disdik Makassar Muhyiddin melaporkan ada 100 siswa dan 50 guru yang mengikuti program GASING untuk tahap awal selama 15 hari.

Kata Muhyiddin, siswa dan guru ini dipilih dari 50 sekolah, khusus siswa, berasal dari kelas tiga dan merupakan siswa yang paling bawah capaian akademiknya.

“Jadi ini merupakan tahap awal sebelum kita sebarluaskan ke seluruh sekolah di Makassar. Nanti guru-guru yang terlibat menyebarluaskan metode ini ke sekolah lainnya,” tegasnya.

Diketahui program ini telah ditargetkan Presiden Jokowi agar bisa diimplementasikan terhadap 25 juta penduduk Indonesia di tahap awal.

“Kalau di kota, itu target Pak Wali sebanyak 235 ribu anak,” imbuh Muhyiddin.

Setelah pembelajaran numerik lewat GASING ini, Lanjut Muhyiddin akan menyusul pembelajaran literasi.

Dengan kemampuan numerik yang dimiliki lewat program GASING, maka anak-anak diklaim mampu membaca hanya dalam sepekan. (**)