MAKALE, UJUNGJARI.COM--Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi bersama dua wakil ketua yakni Yohanis Lintin Paembongan dan Evivana Romve Datu akan menemui Mendagri, Tito Karnavian dalam memperjuangkan nasib 42 tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang belum lulus seleksi oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) tahun 2022 lalu. Selain tiga pimpinan, sejumlah anggota Komisi I DPRD Tana Toraja juga ikut.
Banyak hal dibahas pertemuan tersebut, selain formasi penempatan P3K yang lulus tidak sesuai kebutuhan sekolah, juga ada formasi hilang saat pengumuman.
Pemerintah Pusat diminta memberi perhatian khusus kepada P3K yang sudah lulus seleksi namun belum kunjung ada penempatannya.
“Seleksi P3K tahun 2023 honorer guru sudah lama mengabdi diberi skala perioritas,” terang Welem Sambolangi, Jumat (24/3).
Menurut Welem, ada solusi yang diberikan Kemendikbudristek bersama Kemenpan yang akan segera mengeluarkan surat kepada seluruh daerah bermasalah proses seleksi P3K tentang pemberian kewenangan kepada bupati melakukan penyesuaian dan penyelasaran penempatan PPPK berdasarkan kebutuhan sekolah.
Ada fenomena seleknas P3K tahun 2022 lalu yakni kuota PPPK tenaga pendidik 477 orang, namun ikut seleksi 422 orang. Hal itu terjadi lantaran kebutuhan sekolah tidak sesuai formasi yang dikeluarkan Pusat.
Welem berharap kejadian serupa tidak terulang dalam Seleknas P3K tahun 2023. Apalagi Seleknas P3K tahin 2023 ada penambahan tenaga 783 dan Nakes 224 atau total 1.007 orang.
“kita berharap kuota P3K tahun 2023 terisi penuh, sebab menunjang mutu dan kualitas pendidikan di Tana Toraja,” ujar Welem.
Ditambahkan Yohanis Lintin, honorer akan mengikuti seleknas P3K persiapkan diri sehingga kuota tenaga guru 735 terpenuhi. Pasalnya ada kriteria penilaian. “Guru P3K yang lulus juga kami usulkan ada ditempatkan di sekolah swasta,” kata Yohanis. (agus).