MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) menjadi salah satu energi terbarukan yang kini banyak dikembangkan di sejumlah negara. Di Sulawesi Selatan sendiri, pembangkit yang menggunakan angin sebagai sumber energi itu sudah hadir di Sidrap dan Jeneponto.
PLTB Sidrap yang diresmikan langsung Presiden Joko Widodo 2018 lalu memiliki kapasitas 75 MW. Sedangkan PLTB Tolo di Jeneponto memiliki kapasitas 60 MW. Kedua pembangkit EBT ini sudah memperkuat sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan.
Setelah Sidrap dan Jeneponto, PLTB juga bakal dibangun di Bantaeng, kabupaten yang bertetangga langsung dengan Jeneponto.
Adalah Envision Group yang berencana membangun pembangkit listrik tenaga bayu di butta toa Bantaeng. Envision Group adalah perusahaan teknologi hijau yang terkemuka di dunia, serta mitra teknologi nol karbon. Perusahaan ini telah berpengalaman membangun PLTB dan membangun kawasan industri nol karbon di sejumlah negara, seperti India, Paris dan Singapura.
Penjajakan kerja sama ini ditandai dengan kehadiran Indonesia Region Senior Development Manager, Hermanto bersama dengan Senior development manager Envision Group, Nico Li. Keduanya memaparkan potensi tenaga angin yang direkam melalui teknologi satelit yang mereka sebut dengan nama Greenwich.
“Melalui greenwich ini, kita bisa melihat seperti apa potensi tenaga angin di Bantaeng. Oleh karena itu, kami berencana mengembangkan PLTB di Kabupaten Bantaeng ini,” jelas Hermanto.
Dia mengatakan, secara umum, Bantaeng memiliki potensi tenaga angin yang baik. Dia menyebut, jika kerja sama ini berjalan lancar, maka Bantaeng bisa memiliki 67 titik PLTB yang tersebar di sejumlah wiayah di Kabupaten Bantaeng.
“Dengan potensi yang ada itu, maka Bantaeng bisa memberikan suplai sebanyak 867 MWH energi listrik,” jelas dia.
Ada berbagai kelebihan dari kerja sama yang terjalin ini. Dia mengatakan, salah satunya saat proyek ini dimulai, maka Envision akan mempekerjakan lebih dari 600 orang tenaga kerja. Dari jumlah itu sebanyak 70 hingga 80 persen di antaranya adalah tenaga kerja lokal.
“Jika proyek ini selesai, sebanyak 50 orang tenaga kerja lokal akan dipertahankan untuk berpartisipasi memelihara ladang angin pada tahap selanjutnya,” jelas dia.
Tidak hanya itu, jika proyek ini selesai tentu akan memberikan manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) Bantaeng. Dia menyebut, potensi PPN dari 867 MWH itu bisa mencapai Rp 86,61 miliar per tahun.
“Sedangkan PPH itu mencapai 20 persen dari keuntungan bersih perusahaan per tahun,” jelas dia.
Dia menambahkan, 67 tower PLTB yang dibangun ini akan memiliki nilai investasi hingga Rp6,7 triliun. Nilai investasi ini akan memberikan dampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat di Bantaeng.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin menyambut baik rencana kehadiran Envision Group di Kabupaten Bantaeng. Dia menyebut, Bantaeng adalah daerah yang terbuka untuk semua peluang investasi. (pap)